Lihat ke Halaman Asli

Breaking News: Mendikbud Diganti dan UN Dihapus

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sudah pukul tiga sore lebih aku baru pulang sekolah. Maklum semenjak menginjak kelas IX selalu saja ada pelajaran tambahan. Baik pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh sekolah maupun di Bimbel yang harus aku ikuti atas anjuran ortu. Tiada hari tanpa tambahan pelajaran, demiuntuk lulus Ujian Nasional SMP dengan nilai yang baik. Hari-hari sekolahku jadi semakin membosankan dan bikin bete.

Tanpa berganti pakaian sehari-hari dulu dan hanya meletakkan tas serta melepas sepatu, langsung aku nyalakan PC dan online saling berkicau dengan teman di twitter. Kicauan masih berkisar tentang UN serta teman-teman maupun aku sendiri yang berharap UN dihapus.

“Taniaaaaa…!”, suara panggilan cempreng mama memecah keasyikanku berkicau dengan teman-teman.

“Ya ma…”, jawabku seraya beranjak menuju kamar mama.

“Mengapa kamu tidak segera berganti pakaian, makan siang lalu beristirahat? Malahan internetan terus”, seperti biasa mama selalu penuh aturan yang kadang membuat aku jenuh.

“Sebentar dong ma, masih kenyang danTania bete nih dengan aktifitas belajar-belajardan belajar terus. Tania kan juga butuh refreshing dengan teman-teman. Apalagi kan Tania tidak keluar rumah dan hanya ngobrol dengan teman lewat twitter”, aku mencoba membela diri.

Sambil menyelesaikan make up nya dan merapikan pakaiannya, mama melanjutkan cecarannya, “Kalau begitu ayo kamu segera mandi dan belajar. Kamu harus menempuh UN minggu depan kan? Mama ingin kamu lulus dengan nilai yang bagus dan nanti bisa masuk ke SMA negeri favorit. Mama akan ke acara pertemuan arisan ibu-ibu PKK. Sepulang Mama dari arisan kamu harus sudah mulai belajar.”

“Ya..ya…ya”, jawabku kesal sambil aku beranjak menuju ke kamarku untuk bersiap mandi sore. Sementara mama berangkat ke acara arisan ibu-ibu PKK yang diadakan di rumah tetangga yang tidak terlalujauh.

Selesai mandi aku pun dengan taat memulai aktifitas belajar tapi mumpung mama tidak di rumah maka aku belajarnya sambil menonton acara televisi. Segepok LKS aku bawa ke ruang keluarga dan sambil menonton acara infotainment di TV aku buka-buka LKS walaupun sebenarnya aku males.

Karena habis mandi badanku memang jadi seger dan nyaman untuk belajar tapi karena seharian tadi pelajaran di sekolah dan tambahannya begitu padat maka membuat aku jadi capek dan terkantuk-kantuk di depan TV. Dari stasiun TV yang satu aku pindah ke stasiun TV yang lain manakala ada selingan iklannya. Di stasiun TV yang sedang acara berita isinya selalu masalah pelaksanaan UN SMA yang amburadul. Sambil terus memegang remote controller TV mataku semakin berat.

Tiba-tiba muncul acara berita Breaking News di salah satu stasiun TV. Berita yang sungguh mengejutkan dan sekaligus menggembirakan aku. Presiden SBY mengumumkan penggantian Mendikbud dan menghapus pelaksanaan UN. Waaaahhh dahsyat nih presidenku yang ganteng ini tumben mengambil langkah kebijakan yang bagus. Paling tidak bagus untuk aku yang sebel dengan adanya UN. Dia menjelaskan tentang kerja Kemendikbud yang tidak profesional dan menyikapi situasi masyarakat yang berkembang terkait masalah keterlambatan pelaksanaan UN di 11 propinsi. Aku berteriak-teriak kegirangan dan menari-nari di depan pesawat TV. Tidak jadi UN. Tidak jadi UN. Tidak jadi UN.

“Taniaaaaa…ayo banguuuunn,” mama mengguncang badanku dan membangunkan aku yang tertidur di sofa di depan pesawat TV. “Mama suruh belajar koq malah menonton TV?. Ayo kita makan malam dulu dan terus kamu lanjutkan belajar yang bener di meja belajarmu.”

“Mama tidak perlu terlalu cemas lagi dengan UN, kan sudah dihapuskan dan bahkan Mendikbud akan diganti”, aku mencoba menjelaskan ke mama dalam situasiku yang belum sadar penuh dari tidurku tadi.

“Siapa bilang dihapuskan? Sana cuci muka lagi dulu biar kamu bangun betul. Tidak mungkinlah SBY menghapus UN dan mengganti Mendikbud. Mimpi kaleeeee!”, kata mama sambil memonyongkan bibir sexy nya. Aku pun terhenyak di sofa sambil merapikan LKS yang bertebaran dan memungut remote controller yang terjatuh saat aku tertidur tadi.

***

Solo, Rabu, 17 April 2013. 18.09.

Suko Waspodo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline