Lihat ke Halaman Asli

KKN UM Desa Sukolelo

Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang

Mahasiswa KKN UM Pulang Kampung Bagikan Buku Panduan Covid-19 dan Buku Panduan Membatik di Desa Sukolelo-Prigen, Pasuruan

Diperbarui: 4 Juli 2020   04:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Pasuruan (28/6), sebagai bentuk kepedulian mahasiswa dalam mencegah penyebaran rantai Covid-19 tidak hanya melakukan aksi sosial dengan membagikan masker saja, melainkan juga membuat buku panduan yang berisikan tentang Covid-19.

Buku tersebut berisikan mulai dari penjabaran tentang Corona Virus, masa inkubasi, cara penularan, gejala terpapar Covid-19, perbedaan Covid-19 dengan flu biasa, perbedaan ODP-PDP-OTG, physical distancing, cara menggunakan masker, dan tentang new normal.

Buku panduan yang dibuat diberikan judul "Buku Panduan Menghadapi Normal Baru" yang diberikan pada hari Minggu (28/6) bersamaan dengan Seminar Kewirausahaan.

Buku panduan Covid-19 disusun oleh anggota KKN UM Pulang Kampung Desa Sukolelo yaitu Ana Krisdiana, Dewi Masruroh, Tino Hendrawan Cendekia, dan Yosie Fitriani Efrayin. Panduan Covid-19 ini diberikan agar dapat menjadi referensi masyarakat Desa Sukolelo maupun masyarakat lain yang berkunjung di era new normal.

Pemberian Buku panduan Covid-19 bersamaan dengan buku panduan Membatik. Buku panduan membatik berisikan tentang potensi Desa Sukolelo yang memiliki Kampung Herbal sehingga berpotensi untuk dijadikan sebagai motif batik yang akan dicantingkan pada kain. Maka dari itu, potensi desa menjadi dasar dari pembuatan motif batik seperti rempah-rempah jahe, lengkuas, dan lain sebagainya untuk ciri khas batik Sukolelo sendiri.

Tujuan lain pembagian buku Membatik yaitu agar masyarakat di Desa Sukolelo dapat memanfaatkan waktu luang dengan membatik terutama bagi komunitas-komunitas pemuda yang tersebar di 6 Dusun Sukolelo. Selain membahas tentang potensi yang dimiliki oleh Desa Sukolelo, buku panduan membatik juga membahas tentang pengertian filosofi, sejarah, teknik dan proses membatik, serta proses pemasaran batik.

Motif batik yang dikenalkan dalam buku panduan membatik salah satunya motif daun sirih yang merupakan ciri khas batik Pasuruan sehingga masyarakat diharapkan dapat melatih membatik dengan membuat coretan motif daun sirih dengan canting di kain.

Pembagian buku ini diwakilkan kepada bapak M. Nur Maidin SH selaku Kepala Desa Sukolelo dan disaksikan oleh komunitas pemuda serta perangkat desa. Buku panduan covid-19 dan panduan membatik mendapatkan respon positif baik dari Kepala Desa maupun masyarakat yang mewakili.

"Terima kasih kepada mahasiswa KKN UM yang telah peduli dan membantu kami khususnya masyarakat Desa Sukolelo untuk mencegah penyebaran covid-19. Semoga buku ini dapat memeberikan wawasan lebih kepada masyarakat. Buku panduan membatik saya harap nantinya Desa Sukolelo memiliki batik sendiri" ujar M. Nur Maidin SH (28/6).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline