Percakapan/dialog yaitu kegiatan yang dilakukan setiap hari guna menjalin komunikasi dengan individu yang lain atau masyarakat pada umumnya. Pada masyarakat, kegiatan berdialog tentunya masih menerapkan norma sopan santun (tata krama) dalam setiap kali melakukannya. Hal tersebut haruslah diketahui oleh para siswa di sekolah guna diimplementasikan di dalam keluarga atau masyarakat. Para siswa harus dibekali pengetahuan unggah-ungguh basa Jawa agar siswa bisa berkomunikasi dengan tepat. Selain itu kosa kata siswa yang masih sedikit sekali memahami makna-makna dari kata bahasa Jawa juga harus didrill. Dengan banyaknya kosa kata bahasa Jawa yang dimiliki siswa diharapkan bisa mengerti isi dari suatu percakapan.
Guru sebagai salah satu sosok yang penting dalam perkembangan anak harus berupaya semaksimal mungkin supaya siswa membawa bekal yang banyak untuk kehidupan siswa itu sendiri.
Situasi pembelajaran peralihan dari model daring menjadi model luring juga menjadi salah satu masalah yang harus ditanggulangi secepat mungkin, guna mempercepat peralihan masa adaptasi dengan lingkungan belajar yang baru sama seperti sebelum pandemi. Model dan media pembelajaran yang disajikan guru di kelas juga kurang kreatif dan kurang menarik perhatian siswa untuk mendukung pemahaman pembelajaran.
Peran:
- Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab
- Guru dan orang tua sebagai subjek praktik baik
- Siswa sebagai objek praktik baik
Tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan di atas beraneka ragam. Salah satunya yaitu latar belakang keluarga dan lingkungan siswa yang heterogen, misalnya ada anak yang dari luar Jawa, lingkungan keluarga dan masyarakat yang sudah tidak menggunakan bahasa Jawa dan tidak menerapkan unggah-ungguh basa Jawa.
Kurangnya semangat dan motivasi belajar siswa untuk belajar bahasa Jawa kurang menjadi tantangan yang berat untuk diatasi.
Dari gurunya sendiri yang masih menggunakan model dan metode pembelajaran yang monoton. Maka dari itu perlunya kerja sama dari semua pihak yang menghadapi anak secara langsung, seperti keluarga, masyarakat, dan sekolah.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu pertama yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu mencari akar permasalahan dengan cara wawancara dengan berbagai pihak, misal dengan siswa, guru/teman sejawat, kepala sekolah, pengawas dan pakar pendidikan. Setelah mendapat keterangan mengenai akar permasalahan, dari itu kita sekaligus mencari solusinya, ibarat orang menyelam sekaligus minum air.
Strategi yang digunakan yaitu pembelajaran di kelas menggunakan dengan model PBL, kita terapkan.
Proses dari penerapan strategi di atas yaitu kita mengetahui langkah-langkah pembelajarannya.
Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini yaitu setelah diketahui langkah-langkah PBL kita harus mencari bahan materi dari berbagai sumber, misal dari buku pegangan guru, blog/situs yang terpercaya ataupun dari youtube. Selain mencari materi, model, dan media yang kita sesuai dengan materi, kita juga harus mencari bahan untuk memecah kejenuhan saat siswa belajar misal dengan ice breaking. Inovasi pembelajaran bisa dilakukan dengan cara merubah media, model, dan materi yang kurang menarik menjadi sangat menarik atau keninian tanpa merubah substansi dari materi dan tujuan yang ada dalam RPP.