Lihat ke Halaman Asli

Suko Waspodo

Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Serangan Fajar

Diperbarui: 29 November 2024   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serangan Fajar (Sumber gambar: Confetti Artiste)

pagi menyapa dengan sinar lembutnya
mengalir perlahan melalui tirai jendela
membangunkan kita dari mimpi
di dunia nyata yang lebih indah, lebih nyata

kau, di sisiku, bagai lukisan tanpa cela
kulitmu menyimpan hangat malam yang tersisa
kujelajahi setiap lekuk indah tubuhmu
seperti pelaut mencintai laut birunya

bibir kita bersenandung tanpa kata
melodi yang hanya kita pahami bersama
nafasmu, ritme yang memabukkan
mengisi udara pagi dengan keintiman

tanganmu, bagai penari di panggung
menelusuri jalanku dengan sentuhan dalam
di antara desah dan bisik kita mesra
waktu seakan membeku, menunda harinya

mentari malu menyaksikan cinta kita
namun sinarnya tak mampu berpaling jua
di sini, di pagi hening yang masih muda
kita mencipta surga tanpa jeda

saat akhir tiba, kau tersenyum manja
dan pagi menyimpan rahasia kita
dunia memanggil, namun kita tahu
esok pagi, simfoni ini akan mengalun indah lagi

***
Solo, Jumat, 29 November 2024. 11:07 am
Suko Waspodo

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline