Lihat ke Halaman Asli

Suko Waspodo

Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Dalam Gelimang Angkara Murka

Diperbarui: 26 November 2024   10:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam Gelimang Angkara Murka (Sumber gambar: Port City Art)

dalam gelimang angkara murka
kursi-kursi kekuasaan bertahta
dilumuri janji yang terbang sia-sia
dusta berselimut megah, tak terjaga

keringat rakyat adalah air mata
dibeli murah, digadaikan nyawa
di jalan setapak, jerit tertahan
hak-hak mereka tinggal bayangan

kapal besar melaju congkak
nahkoda tuli pada pekik rakyat
arah tak lagi menuju cahaya
melainkan jurang dalam gelap gelita

di meja panjang, prasmanan dosa
mereka pesta atas luka yang fana
namun sejuta tangan menggenggam asa
memahat harapan dari reruntuhan kata

wahai pemimpin yang berpayung kuasa
ingatlah sumpah yang terucap di dada
jangan biarkan angkara murka memimpin
sebab rakyat diam bukan berarti tak terhisap angin

dalam gelimang angkara murka
masih tersisa bara jiwa
rakyat bukanlah angka tanpa nama
mereka adalah nyawa yang terus meminta

bangkitlah negeri dari gelap pekat
hancurkan kebohongan yang berselimut rapat
sebab angkara akan kalah, pada akhirnya
ketika kebenaran berdiri tanpa senjata

***
Solo, Selasa, 26 November 2024. 9:47 am
Suko Waspodo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline