Lihat ke Halaman Asli

Suko Waspodo

Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Ketika Kelicikan Dicemoohkan

Diperbarui: 22 Oktober 2024   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: jennifersmith.nl

di negeri yang ramai dengan bisik-bisik halus
kebijaksanaan dihormati, setidaknya di mulut
para cerdik pandai bermain cantik
menyembunyikan pisau di balik senyum klasik

kata mereka, "Kelicikan itu rendah"
namun dalam hati, tersimpan gelak meriah
di panggung kehidupan, aktor-aktor licik berjaya
pura-pura bijaksana, padahal main sandiwara

setiap tipu muslihat yang mereka sembunyikan
adalah puisi yang dilagukan tanpa rima
dicemoohkan, katanya, oleh yang sok mulia
namun tepuk tangan tetap riuh di belakangnya

hukum kebenaran dirangkai dalam alibi
seakan-akan kejujuran hanyalah mimpi
kata mereka, "Ah, kelicikan harus dihukum!"
namun di balik layar, mereka menyulut bumbu

dan kala kelicikan dicemoohkan terang-terangan
siapa yang paling berkuasa, itu yang menang
sebuah drama yang penuh ironis
dimainkan oleh mereka yang lihai menepis

lalu, kita pun tertawa
menonton lakon dunia yang entah apa adanya
mungkin kelicikan dicemoohkan di atas panggung
tetapi di belakang tirai, ia tetap digendong

Huuuuuuuuu...!


***
Solo, Selasa, 22 Oktober 2024. 2:58 pm
Suko Waspodo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline