Lihat ke Halaman Asli

Suko Waspodo

Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Dunia yang Kian Rapuh

Diperbarui: 8 Maret 2024   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Painting by va Szakcs

di bawah langit yang perlahan berubah
dunia terbentang dalam keindahan dan kepahitan
kian rapuh terasa getaran yang menyusup
membingkai hidup dalam bayang-bayang kesedihan

bumi menangis dalam diamnya
rintihan angin memohon ampunan
manusia terlena dalam kehausan akan kekuasaan
mengabaikan tanda-tanda yang jelas terpampang

gunung menangis di balik kerinduannya akan kedamaian
laut meluapkan deritanya atas kecerobohan manusia
hutan-hutan merintih karena ditebang tanpa ampun
dunia kian rapuh dalam pelukan kekerasan tak berujung

namun masih ada harapan yang terus bersemi
di antara reruntuhan dan puing-puing
cahaya kebaikan menyinari hati yang terluka
mengajak untuk bersama merawat dunia yang kian rapuh

mari, berdiri teguh dalam kebaikan dan kasih sayang
jadikan dunia ini tempat layak untuk generasi mendatang
agar nanti kita bisa merenung dengan tenang
bahwa kita telah berjuang memperbaiki dunia rapuh ini

***
Solo, Jumat, 8 Maret 2024. 8:04 am
Suko Waspodo

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline