Dalam heningnya kesunyian rahmat senja, di mana bayangan menari dalam pelukan lembut. Rahasia masa depan, yang belum terungkap, bisikkan cerita tentang perak dan emas.
Di bawah tabir langit tengah malam, sebuah simfoni bintang mulai mendesah. Setiap cahaya berkelap-kelip, sebuah janji terpateri, keberkahan esok hari, namun tersembunyi.
Di taman mimpi dimana harapan ditaburkan, benih-benih potensi, dalam keheningan, tumbuh. Dengan kelopak janji, melingkar rapat, keberkahan esok hari terungkap.
Matahari terbit dilukis dengan warna ilahi, menjanjikan suatu hari, kesempatan untuk bersinar. Embun pagi mencium kelopak bunga, berkat-berkat hari esok tetap bertahan.
Melalui kanvas yang tidak diketahui, sapuan kuas takdir dilontarkan secara halus. Setiap goresan adalah janji, setiap warna adalah petunjuk, tentang keberkahan yang akan disebarkan esok hari.
Tidak ada bola kristal, tidak ada tatapan peramal, dapat memahami keajaiban masa depan. Namun di dalam hati, sebuah lagu penuh harapan, bernyanyi tentang hari esok, di mana kita seharusnya berada.
Rangkullah misteri yang belum terungkap, biarkan kisah hari esok terungkap. Karena dalam permadani pencarian hidup yang tiada habisnya, berbohonglah berkah yang akan diinvestasikan besok.
Jadi, menarilah dengan keyakinan di malam yang diterangi cahaya bulan. Rangkullah hal yang tidak diketahui, biarkan semangatmu terbang, sebab dalam bisikan angin yang bergoyang, berkat-berkat yang belum terungkap di hari esok akan menemukan jalannya.
***
Solo, Jumat, 5 Januari 2024. 9:47 pm
Suko Waspodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H