Night Eating Syndrome (NES)/Sindrom Makan Malam adalah kelainan makan yang relatif jarang terjadi, ditandai dengan konsumsi makanan dalam jumlah besar di malam hari, sering kali setelah bangun dari tidur. Penderita Sindrom Makan Malam biasanya makan lebih dari seperempat asupan kalori hariannya setelah makan malam dan menunjukkan kurangnya nafsu makan di pagi hari. Berikut ikhtisar gejala, penyebab, diagnosis, pengobatan, dan pencegahan Night Eating Syndrome:
Gejala
- Makan malam hari: Makan teratur di malam hari, sering kali melibatkan konsumsi makanan dalam jumlah besar.
- Kurang nafsu makan di pagi hari: Penderita NES sering melaporkan tidak merasa lapar di pagi hari dan mungkin melewatkan sarapan.
- Tekanan emosional: Stres emosional, ketegangan, atau gangguan suasana hati sering dikaitkan dengan NES.
- Insomnia: Kesulitan tidur atau tetap tertidur sering terjadi pada individu dengan NES.
- Rasa bersalah dan malu: Perasaan bersalah atau malu tentang episode makan malam hari.
Penyebab
Penyebab pasti Sindrom Makan Malam masih belum dipahami dengan baik, namun beberapa faktor mungkin berkontribusi:
- Faktor genetik: Mungkin ada kecenderungan genetik terhadap NES.
- Faktor lingkungan: Peristiwa hidup yang penuh tekanan atau perubahan rutinitas dapat memicu NES.
- Ketidakseimbangan neurotransmitter: Perubahan neurotransmiter seperti serotonin dan dopamin mungkin berperan.
- Faktor hormonal: Gangguan pada hormon yang mengatur nafsu makan dan tidur dapat berkontribusi.
Diagnosis
Mendiagnosis NES melibatkan penilaian menyeluruh oleh profesional kesehatan. Kriteria yang diuraikan dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental sering digunakan. Kriteria ini mencakup adanya episode makan di malam hari, kurangnya nafsu makan di pagi hari, dan kesusahan atau gangguan dalam fungsi sehari-hari.
Perlakuan
- Terapi perilaku kognitif (Cognitive-behavioral therapy/CBT): CBT dapat membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pola makan yang tidak sehat dan mengatasi faktor emosional yang berkontribusi terhadap NES.
- Pengobatan: Beberapa obat, seperti inhibitor reuptake serotonin selektif, mungkin diresepkan untuk mengatasi gangguan mood dan mengatur pola makan.
- Konseling nutrisi: Bekerja sama dengan ahli diet terdaftar dapat membantu membentuk pola makan yang seimbang dan teratur.
- Kebersihan tidur: Memperbaiki kebiasaan tidur dapat bermanfaat dalam mengelola NES.
Pencegahan
Mencegah Sindrom Makan Malam mungkin melibatkan:
- Manajemen stres: Mengembangkan mekanisme koping yang sehat untuk stres dan masalah emosional.
- Jadwal makan yang teratur: Pertahankan waktu makan yang teratur dan hindari melewatkan waktu makan.
- Diet seimbang: Memastikan diet seimbang dengan nutrisi yang cukup.
- Aktivitas fisik: Olahraga teratur dapat membantu mengatur nafsu makan dan meningkatkan mood.
Sangat penting bagi individu yang mengalami gejala NES untuk mencari bantuan profesional untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan pengobatan yang tepat. Pendekatan multidisiplin yang melibatkan profesional kesehatan mental, ahli diet, dan dokter seringkali efektif dalam menangani Sindrom Makan Malam.