Menjaga bangunan bersejarah peninggalan zaman kolonial merupakan suatu tanggung jawab untuk mempertahankan warisan budaya dan sejarah. Berikut adalah beberapa langkah yang sebaiknya diambil untuk menjaga bangunan bersejarah tersebut:
Konservasi: Lakukan konservasi yang tepat untuk memperbaiki kerusakan tanpa mengubah karakter asli bangunan. Konservasi harus dilakukan oleh ahli yang memiliki pengetahuan mendalam tentang gaya arsitektur dan bahan bangunan pada masa kolonial.
Dokumentasi: Lakukan dokumentasi menyeluruh terhadap bangunan, termasuk foto, sketsa, dan catatan-catatan sejarah. Dokumentasi ini dapat digunakan sebagai referensi untuk pekerjaan pemeliharaan dan pemugaran.
Pengawasan Rutin: Lakukan pengawasan rutin terhadap bangunan untuk mendeteksi potensi kerusakan atau perubahan yang dapat merugikan keaslian bangunan.
Pendidikan Masyarakat: Libatkan masyarakat dalam pemeliharaan bangunan bersejarah dengan menyelenggarakan program pendidikan dan awareness tentang pentingnya menjaga warisan budaya.
Restorasi yang Bijaksana: Jika diperlukan restorasi, pastikan untuk melibatkan tim ahli yang memiliki pemahaman mendalam tentang sejarah dan arsitektur kolonial. Restorasi sebaiknya dilakukan dengan mempertahankan unsur-unsur asli sebanyak mungkin.
Zonasi Perlindungan: Tentukan zona perlindungan di sekitar bangunan bersejarah untuk memastikan bahwa perkembangan modern tidak merusak keaslian lingkungan sekitar.
Peraturan Pelestarian: Tetapkan peraturan yang ketat terkait dengan pelestarian bangunan bersejarah. Hal ini dapat mencakup pembatasan perubahan fisik, perizinan khusus, dan pengawasan ketat.
Partisipasi Komunitas: Libatkan komunitas lokal dalam upaya pelestarian. Mereka dapat memberikan wawasan berharga dan mendukung proyek-proyek pelestarian secara aktif.
Penggunaan yang Berkelanjutan: Jika memungkinkan, pilih penggunaan yang berkelanjutan untuk bangunan bersejarah, sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi tanpa merusak keaslian sejarahnya.