Lihat ke Halaman Asli

Suko Waspodo

bukan penulis

Puisi | Gairah Cahaya Bulan

Diperbarui: 11 Mei 2020   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustr: TheSurvivorOfHathsin

berdiri di sini, bernapas pelan
saling menatap mata satu sama lain
menari di bawah cahaya bulan
hanya kita berdua

suara nyanyian hening dalam paduan suara
seperti angin yang berdentang di malam hari
membelai tubuh telanjang kita
dimandikan oleh cahaya bulan

bibir kita bertemu dan lidah kita menari
tidak seperti sebelumnya
karena aku memegangmu lebih erat
terkunci bersama dalam pelukan cinta sejati
seiring waktu diam

saat kita menari perlahan
di bawah panduan cahaya bulan
dengan bintang-bintang yang berkelip
aku meleleh di tanganmu
di saat penuh dengan cinta
nafsu dan kasih sayang

saat aku membungkusmu dengan bisikan cinta
dua tubuh terjalin bersama menjadi satu
sebagai satu kita menghidupkan cinta ini
imajinasi ini, mimpi ini, untuk keabadian

***
Solo, Senin, 11 Mei 2020. 6:04 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline