Lihat ke Halaman Asli

Suko Waspodo

bukan penulis

Puisi | Cermin Waktu

Diperbarui: 19 April 2020   07:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

painting by MikoArts

cermin waktu
aku bisa melihatmu setiap saat
engkau terpisah dari pikiranku
menahan rasa sakit kemarin

aku bisa melihat mataku
melihat jauh ke dalam jiwaku
untuk semua yang aku tahu sejak lama

ketika aku berjalan ke cermin
yang berdiri sangat tinggi
di kamarku yang gelap
aku melihat kebohongan dia
yang dulu pernah bersama aku

bagaimana itu membuat hatiku berdarah
seperti laut merah yang deras
aku menemukan diri saya berulang-ulang
setiap kata-kata bohong
yang akan dia ceritakan padaku
air mataku akan mengalir turun
dari mataku di wajahku kemarin

aku terus memandang ke cermin waktu
hanya untuk melihat dia
menatap jauh ke dalam hatiku
akumemegang hati dan pikiran saya
begitu banyak penyesalan

aku tidak memiliki kata-kata
yang benar-benar ingin aku ucapkan
aku merasa seolah-olah waktu telah berhenti
dan meninggalkan aku ditandai

jauh di lubuk hatiku
aku bisa melihat matanya memandangiku
sementara dia tertawa saat aku menangis
sementara dia merasakan sakit di pikiranku
aku masih bisa merasakan dia pernah menyentuh
betapa aku sangat membencinya

aku berlutut
sementara hatiku berdarah
sementara mataku sendiri menatap ke belakang

di cermin waktu
berjuang melawan imanku
seperti aku telah dikurung di dalam sangkar
seperti burung berharap untuk bebas

ke cermin aku memang melihat
malaikat cinta menatapku kembali
cahaya yang bersinar begitu terang
memberi aku harapan untuk hari yang lebih baik

***
Solo, Minggu, 19 April 2020. 7:30 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline