Lihat ke Halaman Asli

Suko Waspodo

bukan penulis

Puisi | Suratku untuk-Mu

Diperbarui: 25 Februari 2020   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

painting by Ralph Cannel

Tuhanku terkasih,

maukah Engkau mendengarkan aku?
maukah Engkau memegangku?
kubutuh lengan-Mu hangat merangkulku
aku perlu tahu Engkau mengerti

aku merasa marah dan tak berdaya
bahkan kesepian dan sedih
apakah aku salah? apakah setan menang?
aku tahu dia sangat menginginkan aku
     
akankah aku mengerti kebebasan?
apakah aku akan selalu terikat?
bagaimana dia masuk?
kapan cinta-Mu ada di dekatku?

saat aku tidak mampu melawan perasaan ini
ini membantu untuk menuliskan semuanya
lalu aku mendapati diriku berlutut
dengan wajahku menyentuh tanah

terima kasih, Tuhan, aku bersyukur
Engkau menyediakan diri untuk aku
dan Engkau tidak hanya mendengarkan
tetapi Engkau sangat peduli tuk memperhatikan

tolong bantu aku, ya Tuhanku
untuk menemukan kekuatan jauh di dalam
untuk melawan iblis di dalam ini
yang mencoba menuntun aku pada dosa
           
tolong bantu aku untuk tersenyum
saat apa yang ingin aku lakukan adalah menangis
dan tolong tetap bersamaku setiap saat
aku pasrahkan seluruh hidupku hanya pada-Mu
                                                           
dengan sepenuh hati
aku mencintai-Mu
amin

***
Solo, Selasa, 25 Februari 2020. 10:32 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline