Lihat ke Halaman Asli

Ketika Hati Merasa Sesak: Keluar dari Jeratan Stres dan Emosi Negatif

Diperbarui: 20 Mei 2024   07:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pernahkah Anda merasa seperti sedang tersesak? Dada berdebar, pikiran kacau, dan emosi negatif seperti amarah, kesedihan, atau cemas seolah membanjiri diri Anda?

Bagi sebagian orang, hidup di dunia yang penuh tuntutan ini memang bisa sangat melelahkan. Ada masanya ketika pekerjaan menumpuk, masalah keluarga datang bertubi-tubi, dan rasanya dunia runtuh. Emosi negatif seperti monster yang siap menerkam, membuat saya sulit berpikir jernih dan menjalani hari-hari dengan tenang. Namun, perlahan-lahan, saya belajar untuk keluar dari jeratan stres dan emosi negatif. Ini bukan perjalanan yang mudah, tapi percayalah, ada harapan.

Berikut beberapa cara keluar dari jeratan stres dan emosi negatif

1.Berdamai dengan Diri Sendiri

Langkah pertama yang saya ambil adalah menerima kenyataan bahwa saya sedang tidak baik-baik saja. Menekan emosi dan pura-pura kuat hanya akan memperburuk keadaan. Menerima dan mengakui perasaan saya, justru menjadi titik awal untuk bisa menghadapinya.

2.Mencari Jeda di Tengah Badai

Ketika emosi negatif melanda, penting untuk mengambil jeda. Jauhkan diri sejenak dari situasi yang memicu stres. Ambillah napas dalam-dalam, hitung sampai sepuluh, atau lakukan teknik relaksasi sederhana. Jeda ini akan membantu Anda menenangkan diri dan berpikir lebih jernih.

3.Melakukan Hal yang Menyenangkan

Stres dan emosi negatif bisa menguras energi. Oleh karena itu, penting untuk mengisi kembali energi positif. Lakukanlah hal-hal yang Anda sukai, bisa berupa membaca buku, mendengarkan musik, bercengkrama dengan orang terdekat, atau sekadar berjalan-jalan di alam terbuka.

4.Mencari Bantuan

Mengatasi stres dan emosi negatif tidak selalu bisa dilakukan sendirian. Jika Anda merasa kewalahan, jangan ragu untuk mencari bantuan dari orang terdekat, seperti keluarga atau sahabat. Bantuan profesional dari psikolog atau terapis juga bisa menjadi pilihan yang tepat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline