Perjalanan saya ke Biak pernah saya lakukan pada tahun 2009. ya dalam kegiatan penelitian Ekspedisi Zooxhanthellae X bersama teman-teman Fisheries Diving Club Institut Pertanian Bogor berupa monitoring ekosistem terumbu karang. Berhubung untuk menghemat dana yang ada kami berangkat menggunakan kapal PT Pelni berlayar dari Tanjung Priok hingga sampai di Biak, perjalanan kami tempuh kurang lebih selama seminggu, sesuatu hal yang mendebarkan untuk perjalan pertama saya ke wilayah timur Indonesia. Sesampainya di Biak. Kepala saya terasa berat mungkin akibat dari efek ombak yang lumayan berat, dan badan memang kurang fit akibat kurangnya aktivitas kegiatan selama di kapal. Jalanan begitu sepi dan lumayan bersih kami benar-benar di sambut oleh alam khas daerah timur, selama perjalanan menuju mes, angkutan kota begitu sedikit dan gereja-gereja tempat ibadah begitu bersih dan asri berdiri di samping jalan raya. [caption id="attachment_203004" align="alignnone" width="640" caption="Aktifitas nelayan di pagi hari"][/caption] Pada saat itu saya bersama teman-teman FDC IPB berkesempatan juga untuk melihat gua peninggalan Jepang pada masa perang dunia. Wah kesempatan langka yang jarang saya dapatkan untuk melihat sisi historis dari masaperang dunia. Begitu pula dengan banyaknya makam orang Jepang, masyarakat Biak di sana mengatakan bahwa orang Jepang sering berkunjung ke sini untuk menengok kembali rekan atau saudaranya yang di kburkan di sini.Dilanjutkan dengan kegiatan utama berupa minitoring ekosistem terumbu karang, kegiatan kami terbagi menjadi lima kegiatan, yaitu mengetahui kondisi ekosistem terumbu karang, ikan karang, makrozobenthos, pendokumentasikan fotografi underwater, dan pengambilan data sosial ekonomi berupa wawancara kepada pihak pemerintah dan masyarakat sekitar mengenai potensi ekonomi yang dimiliki oleh Kabupaten Biak-Numfor. [caption id="attachment_203007" align="alignnone" width="428" caption="Saya bersama teman-teman FDC di goa Jepang, Biak"]
[/caption] Kegiatan pengamatan ekosistem dilakukan selama kurang lebih seminggu. Dari hasil pengamatan telah dibuat laporan ilmiah yang menjelaskan kondisi ekosistem terumbu karang di Biak dan laporan populer berupa laporan berisi foto-foto hasil dokumentasi kegiatan. [caption id="attachment_203005" align="alignnone" width="640" caption="Pemandangan bandar udara Frans Kaisepo"]
[/caption] Well pengalaman yang menyenangkan sekali bisa pergi menjelajahi daerah timur Indoenesia untuk pertama kalinya, teringat puisi dari Bung Karno yang berisi kecintaan dia terhadap negara Indonesia tanah air tercinta. Bila teringat tentang Biak membuat saya ingin pergi ke sana untuk kedua kalinya…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H