Selama pandemi Covid-19 ini kegiatan pembelajaran dilakukan Jarak Jauh ( PJJ) secara online. Pemerintah Surabaya telah menyediakan aplikasi khusus untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang masuk dalam dinas pendidikan kota.
Aplikasi ini menjadi media yang memungkinkan terjadinya interaksi antara pengajar dan pembelajar meskipun dipisahkan jarak, aplikasi ini bernama Teams.
Setiap hari siswa sudah mengikuti pembelajaran melalui aplikasi ini sampai siang hari, ditambah dengan pemberian tugas. Hal ini menjadikan mereka merasa bosan untuk belajar.
Setelah pembelajaran daring selesai, mereka lebih suka menghabiskan waktu untuk bermain seperti memainkan game online di smartphone mereka dan mengakses aplikasi lain seperti tik-tok dan instagram. Mereka membutuhkan pembelajaran lain yang lebih fresh dan menarik. Mereka juga menyukai pembelajaran yang juga dapat mereka gunakan sebagai hiburan.
Hal tersebut dirasakan oleh anak-anak yang bermukim di Kelurahan Tambak Rejo, Surabaya. Kelurahan Tambak Rejo tepatnya terletak di kecamatan Simokerto, kota Surabaya, dengan luas wilayah sebesar 41.750 Ha. Lokasi kelurahan Tambak Rejo ini tidak jauh dari balai kota Surabaya, yaitu sekitar 3,6 km atau hanya memerlukan waktu 10 menit bila ditempuh dengan sepeda motor.
Kelurahan ini terdiri dari 12 Rukun Warga atau RW dan 74 Rukun Tetangga atau RT. Secara administrasi jumlah penduduk yang bermukim di kelurahan ini yaitu 21.013 jiwa. Mata pencaharian warga setempat mayoritas bekerja di sektor industri seperti menjadi buruh pabrik, bekerja apa adanya karena tidak memiliki cukup kemampuan seperti pemulung.
Selain itu, terdapat sarana pendidikan formal, yakni 15 unit kelompok bermain, 9 Sekolah Dasar (SD), 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 1 Sekolah Menengah Atas (SMA).Salah satu RW di kelurahan Tambak Rejo terletak di sebelah makam umum rangkah, yakni RW 04, yang juga menjadi tempat KKN penulis.
Di wilayah RW 04 ini sudah terbentuk Taman Belajar Masyarakat (TBM) sejak 2011 yang dicetuskan oleh salah satu warga yang peduli dengan pendidikan anak-anak disekitar. Namun, selama pandemi ini anak-anak sekitar berkurang minatnya untuk berkunjung dan membaca buku disana.
Berdasarkan hal tersebut, penulis yang sedang mengikuti kegiatan KKN back to village III tertarik untuk mengambil tematik KKN Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid-19 dengan program kerja mengembalikan minat belajar dan baca. Kegiatan KKN BTV III Universitas Jember ini dilakukan mulai 12 Agustus hingga 9 September 2021.
Kegiatan diawali dengan pelepasan peserta KKN BTV 3 oleh rektor Universitas Jember melalui zoom. Kegiatan minggu pertama dilanjutkan dengan penulis melakukan observasi dan diskusi dengan ketua RW. Hasil observasi membuat penulis merencanakan program KKN dan dituangkan dalam bentuk canvass dan matriks program kerja.
Minggu kedua yang penulis lakukan untuk membiasakan mereka membaca yakni dengan pemberian jadwal membaca harian. Kegiatan ini dimonitoring melalui grup whatsapp setiap harinya.