Lihat ke Halaman Asli

Sukma HidayatulAsiqoh

Mahasiswa IAIN Jember

Guru Pendidikan Non Formal

Diperbarui: 7 Maret 2020   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam lingkungan masyarakat banyak sekali warga masyarakat yang beranggapan bahwa seorang guru hanya mengajar di lembaga pendidikan formal saja. Namun, pada kenyataannya ada juga guru yang mengajar di lembaga pendidikan non-formal.

Pada mulanya memang pemerintah melalui staf ahli menteri bidang regulasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan bahwa antara guru formal dan guru non-formal tidak dapat disetarakan karena terdapat perbedaan kualifikasi. 

Namun, ada salah seorang guru non-formal yang mengatakan bahwa terdapat sejumlah pasal dalam undang-undang yang telah merugikan guru non-formal karena hanya mengakui bahwa jabatan guru hanya dimiliki oleh guru formal saja, sedangkan guru non-formal secara hukum tidak diakui sebagai guru.

Dalam hal ini akibatnya guru non-formal tidak mendapatkan jaminan seperti sertifikasi guru, jaminan kesehatan atau gaji pokok, tunjangan fungsional dan tunjangan khusus lainnya, sedangkan guru formal mendapatkan jaminan-jaminan tersebut. 

Padahal pendidikan non-formal merupakan pendidikan alternatif yang perannya juga sangat penting dalam mengganti menambah dan menjadi pelengkap pendidikan formal.

Berikut ini merupakan beberapa penyelenggara pendidikan non-formal antara lain : Taman Kanak-kanak (TK), Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA/TPQ), majelis taklim, lembaga pelatihan, sanggar, lembaga kursus dan lain-lain. Lembaga pelatihan dan lembaga kursus diselenggarakan untuk warga masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, serta untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, usaha mandiri dan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

Dalam pendidikan non-formal juga terdapat beberapa kelebihan seperti bahan pembelajaran dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pebelajar, penggunaan waktu yang lebih fleksibel, usia pebelajar juga tidak dibatasi, dan lain-lain.

Oleh karena itu, dengan munculnya pendidikan non-formal ini maka diharapkan bagi anak-anak maupun warga masyarakat untuk mendapatkan nilai dan ilmu pengetahuan yang lebih dari yang telah didapatkan dalam pendidikan formal dan in-formal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline