Setiap orang menginginkan usaha yang dicapainya membuahkan hasil maksimal. Tidak dapat dipungkiri, untuk mencapai harapan tersebut tentunya membutuhkan strategi yang matang. Begitu pula dalam penelitian, untuk memperoleh tujuan dalam penelitian perlu adanya procedural yang jelas dan mantap. Ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan dalam penelitian, antara lain : merumuskan masalah, tujuan, dan hipotesis penelitian, mengkaji teori, memilih paradigm dan metode yang tepat, barulah kemudian mengumpulkan data dan memprosesnya.
Pada kesempatan minggu lalu telah dibahas mengenai dua paradigma atau pendekatan yang digunakan dalam penelitian, yaitu paradigma kuantitatif dan paradigma kualitatif. Begitu jelas perbedaan dari kedua paradigma ini, yang juga telah dibahas secara gamblang minggu lalu. Untuk kesempatan kali ini akan diulas sedikit mengenai kedudukan sebuah teori dalam penelitian, dalam hal ini secara khusus penelitian kualitatif.
Penggunaan sebuah teori dalam penelitian dibutuhkan untuk tujuan yang berbeda-beda. Posisi teori dalam penelitian kuantitatif dianggap sangatlah penting. Dalam penelitian kuantitatif, teori diletakkan di awal proposal penelitian atau dengan kata lain teori digunakan secara deduktif. Hal ini karena tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk menguji teorinya. Berbeda dengan kuantitatif, teori pada kualitiati bukan menjadi patokan yang utama, sehingga bisa diletakkan di awal atatu pun di akhir proposal—tergantung dari tujuannya.
Tujuan dari penggunaan teori dalam kualitatif dijabarkan sebagai berikut (Creswell, 2014) :
·Teori seringkali digunakan sebagai penjelasan atas perilaku dan sikap-sikap tertentu
· Para peneliti kualitatif sering kali menggunakan perspektif teoritis sebagai panduan umum untuk meneliti gender, kelas, dan ras (atau isu-isu lain mengenai kelompok-kelompok marginal)
·Teori sering kali digunakan sebagai poin akhir penelitian. Hal ini berarti peneliti menerapkan proses penelitiannya secara induktif.
·Beberapa penelitian kualitatif tidak menggunakan teori yang terlalu eksplisit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H