Lihat ke Halaman Asli

Dampak Penyiraman Oli di Tanah Keraton dari Sisi Psikologi

Diperbarui: 1 Mei 2018   22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kumparan.com

Seorang lelaki atau perempuan dikatakan dewasa ketika telah mampu menimbang dan mempertimbangkan dengan matang segala apa yang akan mereka lakukan dari berbagai sisi. Bukan hanya dewasa secara fisik namun juga secara pemikiran.

Peristiwa penyiraman diri dengan sejerigen oli yang dilakukan oleh seorang bocah SD pada 30/4/2018 di sebuah bengkel daerah Sleman Yogyakarta dan sempat menjadi viral di media social menuai berbagai reaksi netizen.

Terduga mencuri sebuah pedal porseneling bekas di bengkel tersebut. Niat hati memberi hukuman agar jera, sang pemilik bengkel malah mendapat sorotan berbagai pihak terhadap hukuman yang ia berikan, bahkan KPAI pun sempat angkat bicara.

Apakah memberi hukuman pada anak itu baik?

Pada dasarnya menghukum anak itu seperti makan buah simalakama, jika tidak diterapkan atau anak dibiarkan melakukan  tindakan tanpa intervensi dari orang yang lebih tua, bisa jadi anak tersebut akan semakin melakukan hal-hal diluar batas. Namun jika menghukum anak terlalu keras maka hal tersebut pun juga tidak baik karena bisa berdampak terutama pada psikologis anak.

Lalu bagaimana seharusnya hukuman diberikan?

Menghukum anak tidak harus menggunakan kekerasan. Karena pada hakikatnya hukuman diberikan pada anak karena :

  • Agar tidak mengulangi kejadian yang sama

Dalam sebuah kejadian, anak menjadi bertindak di luar batas karena tidak adanya penolakan dari lingkungannya. Itulah mengapa hukuman baik diterapkan pada anak yang melakukan sebuah kesalahan, lebih cepat orang tua mengetahui kesalahan anak, hal itu lebih baik karena untuk menghindari semakin memburuknya perilaku anak.

  • Memberi pelajaran atau hikmah

Ya, hal ini jelas karena pada dasarnya hukuman diberikan agar pelaku jera akan tindakannya dan dapat mengambil hikmah akan tindakannya tersebut.

Namun, pemberian hukuman yang tidak tepat jutru akan berdampak buruk pada anak. Apalagi jika sudah berhubungan dengan fisik baik dijewer, dipukul atau bahkan menyiram diri dengan oli bekas yang sarat akan berbagai macam bahan kimia berbahaya di dalamnya.

Pemberian hukuman fisik selain menjadikan anak lebih agresif, anak pun juga akan lebih tidak percaya diri bahkan gangguan otak. Selain itu anak merasa dirinya kecil dan tertekan karena beban moral dari lingkungannya yang meskipun tidak disampaikan secara tersurat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline