Lihat ke Halaman Asli

Jiwanti

Sukmadewi

Resistensi dalam Kajian Perubahan Organisasi Daerah HIMPUNAN MAHASISWA LINGGA BAYU

Diperbarui: 14 Maret 2022   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

RESISTENSI DALAM KAJIAN PERUABHAN ORGANISASI DAERAH HIMPUNAN MAHASISWA LINGGA BAYU PERIODE 2020-2021.

Abstrakk

Organisasi yang sukses adalah yang bisa menguasai lingkungannya dengan menemukan kesesuaian optimal antara karakteristik organisasional, kekuatan lingkungan, dan apa yang ingin dicapai. Dalam setiap perubahan organisasi akan selalu ada resistensi atau penolakan terhadap perubahan tersebut. Tulisan ini mencoba menguraikan tentang apa itu resistensi dan perubahan organisasi dan cara mengatasi resistensi. Metode yang dilakukan adalah metode wawancara dan deskripsi. Dan beberapa temuan seperti perubahan dalam organisasi dalam satu periode.


*Pendahuluan*
Himpunan Mahasiswa Lingga Bayu yang disebut dengan HML merupakan sebuah wadah organisasi kedaerahan yang menampung mahasiswa lingga bayu dari berbagai perguruan tinggi dengan tujuan menjalin kekeluargaan tanpa KK. Himpunana mahasiswa lingga bayu periode 2020-2021 ini telah membawa keranah yang lebh baik dari pada periode-periode sebelumnya, dilihat dari kepedulian mereka terhadap organisasi hingga kepada daerahnya sendiri. Namun tidak sampai itu tentunya resistensi dalam organisasi tentunya pernah dialami, mulai dari pengurus, ormas, serta masyarakat setempat tapi itu tidak mematahkan semangat pengurus karan itu adalah sebuah motivasi besar mereka untuk tetap bangkit dan mengangkat derajat daerahnya sendiri tentunya.
Sebuah perubahan di satu bagian akan menghasilkan perubahan pada bagian lainnya. Perubahan organisasi HML periode 2020-2021 sudah banyak terjadi dari periode sebelumnya. Begitu juga dengan resistensi dalam perubahan organisasi ini membawa dampak positif dan negatif bagi organisasi, karna setiap  individu dan kelompok berhak untuk bersuara mengeluarkan urgument nya.
Nah, dalam artkel ini ada beberapa perspektif yang akan difokuskan mengkaji tentang resistensi dan perubahan organsiasi daerah himpunan mahasiswa lingga bayu dan cara mengatasi resistensi yang telah terjadi di organisasi kedaerahan ini.

*Pembahasan*

A. Pengertian Resistensi dan Perubahan Organisasi Daerah Himpunan Mahasiswa Lingga Bayu.
Resistesni adalah sebuah penolakan akan suatu perubahan. Resistensi terhadap perubahan organisasi daerah menurut Ketua Umum HML  yaitu sebuah tindakan individu dalam menolak terjadinya perubahan suatu organisasi. Perubahan organisasi didasarkan karna AD/ART yang ada dalam organisasi tersebut tidak sesuai dengan diterapkan oleh anggota organisasi, karna perbedaan pendapat yang tidak seharusnya disepakati dalam forum atau terlalu sedikit mengatakan tidak, poin terpenting dalam organisasi adalah suara terbanyak.. AD/ART dalam sebuah organisasi adalah elemen yang sangat penting, ad/art dalam sebuah organisasi itu adalah sebuah norma norma ataupun perundang-undangan dalam organisasi yang harus memang dijaga dan ditepati.
Ketum umum HmL mengemukakan pendapat Richard Harker menyatakan “change is not made without inconvenience, even from worse to better”. Kalimat ini menunjukkan bahwa betapa sebuah perubahan memang membuat kita melakukan hal- hal baru diluar kebiasaan kita selama ini. Walaupun arah peubahan itu membawa kita menjadi lebih baik, namun tetap saja, ketidaknyamanan itu akan terjadi( 24 oktober 2021).
Sebagai pemimpin perubahan, anda telah melakukan analisis. Anda mengenali kebutuhan nyata akan perubahan, dan anda memahami masukan dan keluaran dari organisasi anda. Anda telah merangkai visi yang mengenai dan mencerminkan perubahan. Namun orang tetap tidak berupaya untuk turut serta dan mematuhi anda, lalu mengimplementasikan perubahan.
Adapun perubahan organisasi yang telah dilakukan organisasi daerah Himpunana mahasiswa lingga bayu sebagai berikut (ketum HML, 24 oktober 2021).:
1. Pembentukan AD/ART dikepemimpinan baru
2. Merubah visi dan misi dan tujuan organisasi lebih spesifik mengarah pada kepentingan anggota serta masyarakat di lingga bayu.
3. Melaksanakan kaderisasi perdana diperiode 2020-2021 ini.
4. Mengembangkan sosial media cepat tanggap dengan lingkungan sekitar
5. Membangun silaturahmi dan diskusi sebagai pembentukan pola pikir anggota, terhadap kesadaran loyalitas dalam berorganisasi
6. Melakukan edvokasi untuk kesejahteraan masyakat setempat, mulai dengan kepedulian yang manusiawi serta kepedulian terhadap lingkungan  hidup

B.Upaya Mengatasi Resistensi dalam Perubahan Organisasi Daerah Himpuanan Mahasiswa Lingga Bayu Periode 2020-2021.
Adapun cara mengatasi resistensi dalam perubahan organisasi ini sebagai berikut :
1. Pemimpin manajerial harus membuktikan dan secara persuasif mengkomunikasikan kebutuhan akan perubahan. implementasi perubahan yang terencana umumnya mensyaratkan pemimpin membuktikan kebutuhan akan perubahan dan membujuk anggota lain dalam organisasi dan stakeholder eksternal yang penting.
Dalam memastikan kebutuhan akan perubahan itu perlu proses yang panjang untuk meyakinkan seluruh elemen yang bersangkutan ataupun anggota yang ikut dalam sebuah organisasi himpunan mahasiswa lingga bayu ini bahan yang biasa dimulai dari visi misi organisasi tersebut.
Adapun visi misi dari organisasi himpunan mahasiswa Lingga Bayu periode 2020-2021 sebagai berikut:
*Visi organisasi HML
1. Menjadikan organisasi kemahasiswaan daerah ini yang memiliki solidaritas tinggi
2. Melakukan perubahan pada aspek internal dan eksternal serta berkontribusi penuh dalam menyelesaikan permasalahan dalam  kecamatan lingga bayu
*Misi organisasi HML
1. Meningkatkan kekeluargaan  dalam wadah organisasi,
2. Meningkatkan soliditas dan solidaritas di himpunan mahasiswa lingga bayu.
3. Melakukan edvokasi/wawancara dan bakti sosial dalam rangka berkontribusi penyelesaian permasalahan di kecamatan lingga bayu.

Sebuah visi misi ini telah menyediakan keseluruhan arah proses perubahan dan bertindak sebagai dasar untuk mengembangkan strategi khusus agar tiba pada masa depan yang diinginkan.

2. Membuat perencanaan
Membuat sebuah rencana dimana dalam membuat sebuah rencana ini perlu adanya diskusi  antara sesama pengurus untuk perubahan atau pun arah yang lebih baik kedepannya. Ide atau visi misi harus ditransformasikan  ke dalam rangkaian atau strategi dengan tujuan untuk mencapai sesuai dengan yang diinginkan.
Misalnya dalam sebuah proses pengkaderan yang kami laksanakan ditahun yang lalu. Perubahan yang terjadi diperiode 2020-2021 ini seperti yang saya katakan tadi bahwasanya kami telah melakukan perubahan yang memang belum dibilang besar, ataupun belum dibilang, hal yang besar cuman bisa la dibilang untuk membawa perubahan dalam organisasi ini kedepannya. Yaitu dalam melaksanakan kaderisasi ataupun memunculkan bibit baru memunculkan kader-kader baru untuk menjalankan roda organisasi ini kedepannya bagaimana (ketum HML, 24 Oktober 2021)

Adapun bentuk resistensi dalam perubahan organisasi daerah himpunan mahasiswa lingga bayu periode 2020-2021:
1. Resistensi Perubahan dalam organisasi kaderisasi
Salah satu perubahan organisasi HML Yaitu melaksanakan kaderisasi ataupun memunculkan bibit baru memunculkan kader-kader baru untuk menjalankan roda organisasi ini kedepannya bagaimana. sistem perekrutan yang pertama itu dengan cara yaitu mendata semua mahasiswa, semua siswa yang baru lulus SMA atau ataupun yang sederajat dengan SMA nya pada pihak sekolah. Kemudian mempromosikan pamflet kaderisasi ke sosial media, untuk mengajak mahasiswa yang berasal dari lingga bayu ini yang ingin kuliah dimedan khususnya bisa saja mendaftar dirinya ke pamflet yang sudah kami sebarkan di Sosial media.
Dalam perencanaan kaderisasi ini pro kontra dalam organisasi dalam melaksanakan yang namanya suatu kegiatan. Pengkaderan itu biasanya dilakukan tiga hari tiga malam. Ya. Tapi di dalam organisasi kedaerah ini kami melakukan nya hanya satu hari tapi itu penuh dengan kegiatan kaderisasi. jika kaderisasi ini dilaksanakan 3 hari 4 malam, maka timbullah resistensi dari orang tua pesert. Itulah sebabnya pengkaderan ini cuma satu hari dilakukan karena kami memikirkan keadaan didaerah ini ataupun keadaan dikampung ini kan masih bisa dijangkau orang tua masih, masih ibaratnya masih dalam rekapan orang tua lah. Dengan kesepakatan bersama kaderisasi dilaksanakan satu hari penuh dan terstruktur.( ketum HmL, 24 Oktober 2021).


2. Peduli dengan lingkungan hidup akibat pencemaran sungai yang dilakukan pihak ilegal.
Himpunan mahasiswa lingga bayu. Terjun dalam menanggapi sebuah pencemaran sungai Batang Natal dilingga Bayu. Advokasi yang dilakukan ke dinas kantor bupati untuk mengatasi permasalah ini.
“Sebenarnya pencemaran sungai batang natal berlangsung selama hampir lebih kurang lebih dua tahun lah dibilang. Awal kejadian itu memang sempat viral di sosial media dan kami sebagai himpunan mahasiswa Lingga yang berasal dari lingga bayu ini salah satu yang terkena dampak lah dibilang. Lokasi yang sedang berlangsung ataupun yang terjadi tambang liar itu adalah daerah Batang Natal.”( 24 oktober 2021).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline