Lihat ke Halaman Asli

Skripsi seperti Crispy

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

SKRIPSI SEPERTI CRISPY

Alhamdulillah,  mendekati saat-saat penyusunan skripsi di semester ini banyak temen-temen yang mulai sibuk mempersiapkan dan mengajukan masalah kepada Dosen di berbagai universitas, ada yang menarik dari cerita dan pengalaman teman-teman terkait penyusunan skripsi ini, ada yang mulai mengajukan permasalahan dengan yakin dan gagahnya, tapi kemudian di reject dengan alasan kalau skripsi yang diajukan udah banyak di pakai oleh angkatan terdahulu, tidak hanya itu ada pula judul yang keluar dari jurusan masing-masing, begitu di ajukan ke dosen pembimbing, berharap dengan penuh keyakinan dan  mulailah jari-jari yang gagah  menari diatas kertas putih yang sudah tersusun rapi, akhirnya tergores juga dengan tinta emas dosen pembimbing, dari tepi kertas ke tepi lainnya,  bagaikan menggigit sepotong crispy dengan sedikit gigitan ia hancur berantakan, rasanya yang asin tapi harus dinikmati, begitulah kebanyakan dari cerita-cerita teman yang mulai putus asa menghadapi salah satu persyaratan meraih gelar S1 di universitas kami,bahkan tidak sedikit yang merasakan hal yang sama di universitas lain…. Bener2 butuh semangat juang dan tekad yang nekat…. ada rasa salut dan bangga kepada teman-teman, bagaimana tidak, mereka dengan semangat juang menyelesaikan tugas ini tak menyerah, dibanding dengan oknum-oknum luar sana yang begitu mudahnya membeli skripsi demi mendapat gelar ,,, huft ,,,, curang banget yah ? apa pantas yah gelar mulia itu untuk orang-orang demikian ,,, sekarang saatnya bertempur  habis-habisan ,, ayo kita makan semua crispy itu, meski asin , mudah hancur tapi jika di nikmati rasanya bisa selangiit …semangat kawan !!  pakaian toga bersama kalian nanti, bayangin aja kumpul bersama sambil melempar topi ke langit  cerah yang memandangi kita dengan senyumannya, menandakan masa depan kita selangkah lagi ……senyuman itu akan ku abadikan dalam satu bingkai kecil berisi foto kita bersama dulu …

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline