Jumat, 13 Oktober 2023 sekitar pukul 17.30 ponsel saya berbunyi, rupanya telpon dari Om Yon Bayu Kompasianer senior.
"Penting nih sukma, bisa bikin schedule untuk ketemuan teman-teman, kapan dan dimana...." Kira-kira seperti itu ucap om Yon lewat smartphone nya.
Kebetulan pada Sabtu, 14 Oktober 2023, saya dan beberapa teman Kompasianer ada acara, akhirnya diputuskan pada hari itu juga, usai acara pastinya.
Bersama teman-teman kita berkumpul di salah satu cafe di Bogor, dalam hal ini adalah pembahasan menyoal rencana 'Peluncuran dan Bedah Novel PRASA dan KELIR Karya Yon Bayu'.
Meski serius namun tetap santai dan menyenangkan. Karena Om Yon itu memang sosok yang menyenangkan. Jadi asyik-asyik aja ketika dapat "tugas" dari beliau.
"Jika mimpi serupa dendam, maka ia harus ditunaikan. PRASA: Operasi Tanpa Nama dan KELIR, adalah dua novelku yang lahir dari pergulatan panjang. Ketika akhirnya diterbitkan dan PDS HB Jassin berkenan memfasilitasi untuk peluncurannya, maka bagiku serupa mimpi yang ter tunaikan.
PRASA: Operasi Tanpa Nama bercerita tentang anak rimba yang diasuh oleh seorang jenderal karena kampungnya dibakar untuk perkebunan sawit. Setelah besar, si anak bertanya, haruskah ia membalas dendam ataukah memaafkan ayah angkat yang telah merawat dengan baik hingga ia tumbuh menjadi gadis cantik yang pintar?
KELIR adalah potret laki-laki Jawa yang telah menapaki usia senja dan diburu kewajiban mewariskan perang kebatinan di tanah Jawa yang telah berlangsung ratusan tahun. Bagaimana cara memberitahu hal itu pada anak laki-lakinya yang hidup di kota dan tidak mengenal adat-budaya Jawa? KELIR membahas tuntas tentang Kejawen, perang agama di tanah Jawa, Sabdopalon, kebangkitan Majapahit, dan konsep sangkan paraning dumadi, dalam balutan kisah romantis yang bikin hatimu indah.
Jika ingin tahu lebih lanjut, tidak perlu beli novelnya. Datang saja ke acara peluncuran kedua novelku di PDS HB Jassin, Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Minggu 29 Oktober 2023, pukul 14.00 WIB," kata Yon Bayu.
Novel tersebut akan dibedah oleh Sunu Wasono dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, serta Isson Khairul, jurnalis senior dan pemerhati sastra.