Jangan tinggalkan Medan tanpa membawa Bolu Meranti, demikian slogan Bolu Meranti.
Cukup menarik, tentu saja penggunaan slogan pada salah satu produk menjadi daya tarik tersendiri dan sah-sah saja sejauh tidak merugikan pihak lain.
Sementara visinya menginginkan supaya setiap pelancong yang pulang dari Medan membawa oleh-oleh Bolu Meranti.
Entah itu pengaruh slogan atau bukan, kenyataannya tidak sedikit orang apakah itu pelancong atau orang punya kepentingan lain, sekembalinya dari Medan memang kerap membawa oleh-oleh Bolu Meranti. Kadang juga banyak pesanan untuk tidak lupa membawa oleh-oleh Bolu Meranti tersebut.
Seperti Ibu Santi, yang berpesan kepada ponakannya yang sedang liburan ke Medan "bawa Bolu Meranti iya.." pesan beliau.
Memang Bolu Meranti menjadi salah satu oleh-oleh khas Medan yang sering diburu para penikmatnya selain Sirup Markisa dan Kue Bika Ambon. Oleh-oleh ini pun sudah melegenda dan tersohor hingga ke penjuru negeri.
Rasanya yang enak dan lembut, ditambah memiliki varian rasa mulai dari rasa cokelat, keju, blueberry, strawberry, nanas, kacang, moka dan varian lainnya, namun yang paling favorit adalah bolu gulung 3 in 1 atau tiga varian rasa.
Tak heran jika setiap harinya bisa terjual hingga ratusan kotak. Apalagi jika memasuki perayaan hari besar seperti Hari Natal dan Tahun Baru atau Hari Raya idul Fitri, ribuan kotak Bolu Meranti laku terjual.
Selain itu, Bolu Meranti topingnya juara alias tidak pelit topping, padahal harganya standar atau tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan bolu lainnya, seperti penuturan para pelanggan setianya.
Sejarah Bolu Meranti.