Foto: Dokpri
Tulisan pertama Click Goes To Jogja
Sepertinya tidak ingin ketinggalan dengan komunitas lainnya yang ada di Kompasiana. Usai Jelajah Click Cikarang, tak pakai lama Click langsung tancap gas bikin event dengan nama "Click Goes To Jogja".
Saya pun langsung WhatsApp Mba Muthiah Bos Click, memberitahu bahwa saya ikut ke Jogja. "Iya" jawab beliau.
Meski sudah di-iya-kan, sejujurnya saya masih mendua hati untuk ikut, berat rasanya meninggalkan orang terkasih di rumah jika saya harus menginap beberapa hari di tempat lain, yang memang bukan kebiasaan saya, walau sebenarnya sudah diizinkan.
Melihat keraguan saya, Mba Muthiah putuskan pesan tiket untuk berdua yaitu, untuk beliau dan pak Sutiono yang rencana awal pesan tiga untuk saya juga, sementara pak Taufik membawa kendaraan sendiri bersama keluarga karena memang punya rumah di Jogja.
Singkat cerita, saya jadi ikut berangkat ke Jogja. Berhubung beli tiketnya terpisah, maka tempat duduk saya pun terpisah namun tetap di gerbong yang sama dengan Mba Muthiah dan pak Sutiono.
Foto: Dokpri
Alasan saya ingin ke Jogja sebenarnya simpel, selain rasa penasaran dan ingin tahu lebih tentang Jogja, juga seperti kata orang-orang "Jogja Selalu Dirindukan". Mungkin saya termasuk salah satunya yang merindukan Jogja.
Pernah ke Jogja tahun 2004, hanya saja tidak banyak tempat destinasi yang saya kunjungi, kala itu rasa ingin tau muncul untuk melihat keindahan Candi Borobudur saja dan lanjut menjelajah ke Bali bersama teman-teman kuliah.
Sebenarnya kalau menyoal rasa ingin tahu, dengan perkembangan teknologi sekarang cukup mudah mengetahui perkembangan suatu daerah atau kota tertentu, dengan membuka website-nya atau banyak kita lihat di media sosial dan tayangan televisi, namun datang secara langsung itu sangat berbeda, ada kesan dan cerita tersendiri di baliknya begitupun dengan saya.