Lihat ke Halaman Asli

Sukma Widya Ramadhania

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Melesat! Konsumerisme Kpopers Dunia Mempengaruhi Perekonomian Negeri Ginseng

Diperbarui: 16 Januari 2024   21:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi ribuan Kpopers menghadiri konser salah satu boyband asal Korea Selatan (sumber:  https://pin.it/6Q2DruW)

Pesatnya teknologi pada era globalisasi ini membuat segala informasi dapat dengan cepat diterima oleh masyarakat dunia melalui aplikasi-aplikasi yang menampilkan berbagai iklan dan video menarik sehingga mudah untuk mencuri minat masyarakat mulai dari kalangan muda hingga tua. Negeri ginseng salah satunya, yang berhasil menyebarkan budayanya ke kancah global. Yangmana pada tahun 1997 negara ini sempat mengalami krisis moneter dan ditambah dengan krisis ekonomi di Asia membuat perekonomian negara ini makin memburuk. Namun, negara ini mampu membangkitkan Kembali perekonomiannya melalui budayanya sebagai alat diplomasi yang berdampak besar bagi perekonomian negaranya.

Indonesia maupun negara lainnya hingga saat ini masih menikmati kebudayaan negeri ginseng ini. Dalam ilmu hubungan internasional, dijelaskan bahwa pendekatan budaya suatu negara dikategorikan sebagai soft diplomacy atau soft power untuk mengembangkan popularitas hingga perekonomian suatu negara. Soft diplomacy sendiri yang dilakukan oleh Korea Selatan ini dengan mengkampanyekan produk lokal mereka melalui industry musik dan film yang dimainkan oleh boyband, girlband, juga aktor-aktor andalannya. Melalui ketenaran mereka inilah membawa budaya korea dapat dikenal oleh dunia.

Hingga saat ini, tingginya minat masyarakat dunia terhadap gaya budaya korea juga  berpengaruh besar bagi perekonomian negeri ini. Salah satunya melalui pembelian barang yang diiklankan idol mereka. Bagi pecinta boyband dan girlband korea seringkali mereka merasa kurang apabila hanya sekedar mendengarkan musik yang idola mereka nyanyikan. Mereka cenderung ingin memiliki barang yang sama terhadap idola mereka. Maka, dorongan untuk membeli barang yang sama itupun meningkat. Hyundai Motor Otomotif salah satunya, perusahaan multinasional yang merupakan perusahaan otomotif terbesar di Korea Selatan ini menetapkan BTS sebagai Brand Ambassador produknya. Hyundai mendapatkan banjir pesanan ketika BTS mengiklankan merek mobil terbarunya yaitu palisade. Media Korea Selatan juga menyebutkan bahwa Palisade ini habis terjual pada hari pertama (Widyastuti, 2018).

Melalui power dan karisma yang dipancarkan oleh Boyband ini tidak hanya pemasukan dari penjualan Hyundai saja yang meningkat tetapi, ekspor Korea Selatan pun turut melesat tiap tahunnya. Bahkan pada tahun 2017 Korea Selatan ini menjadi negara pengekspor terbesar ke 6 di dunia mengalahkan HongKong (databoks, 2018). Dan pada tahun 2022 Badan Pusat Statistik mencatat Korea Selatan juga masuk lima besar sebagai negara yang mengalami peningkatan ekspor terbesar.

Besarnya Kpopers dari berbagai negara sangat berdampak besar bagi Negeri Ginseng ini. Ketertarikan mereka yang tinggi terhadap budaya negeri ini tidak hanya sebagai penuntun dan pendukung kebangkitan perekonomian Korea Selatan setelah mengalami resesi puluhan tahun silam. Tetapi, ketertarikan yang tinggi oleh para Kpopers ini juga secara tidak langsung mempererat hubungan Korea Selatan dengan negara lain terkhusus dalam bidang ekonomi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline