Lihat ke Halaman Asli

AKIDAH ISLAM "IMAN KEPADA ALLAH SWT"

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*

IMAN KEPADA ALLAH SWT

A.IMAN KEPADA ALLAH SWT

Allah swt adalah Tuhan yang wajib dipercayai oleh setiap muslim, Dialah yang menciptakan semua makhluk, mematikannya, lalu membangkitkannya kembali. dia pemberi rizeki kepada setiap makhluk, mengirimkan angin dan menurunkan hujan, menciptakan siang dan malam, menundukkan matahari dan bulan sehingga keduanya berjalan menurut waktu yang ditentukan.

Di dalam Al-Qur'an disebutkan kata "Allah" sebanyak 2.697 kali. Penyebutnya itu selalu menerangkan tentang keesaan Allah swt yang merupakan salah satu sifat-Nya dari beberapa nama-Nya yang indah. Semuanya menjelaskan suatu kepercayaan yang tertanam dalam hati tentang keberadaan Allah swt dan merupakan rukun iman yang pertama.

B.SIFAT-SIFAT ALLAH SWT

Setiap yang wujud pasti memiliki sifat sesuai dengan tingkatan keadaan yang memiliki sifat itu sendiri. Secara garis besar sifat-sifat Allah swt itu terbagi menjadi 3 yaitu:

1.Sifat Wajib dan Sifat Mustahil

Sifat wajib adalah sifat yang pasti dimiliki oleh Allah swt dan mustahil tidak dimiliki oleh-Nya. Menurut Imam Abu Hasan Al-Asy’ari sifat wajib bagi Allah swt berjumlah tiga belas, diantaranya adalah:

a.Wujud artinya ada.

Maksudnya, adanya Allah swt itu terjadi dengan sendirinya, tidak karena diadakan oleh yang lain. Ibnu Rusyd berpendapat bahwa alam dan segala isinya diciptakan oleh Allah swt sudah sesuai dengan kebutuhan hidup manusia dan makhluk yang lain.

Alam semesta ini ada tentulah ada yang membuatnya, mustahil sesuatu itu terjadi dengan sendirinya. Seperti adanya hewan, tumbuh-tumbuhan, pergantian musim, siang dan malam, bulan dan bintang tentunya semua itu ada yang mencipta yaitu sang Khalik. Semuanya itu berjalan begitu teratur sesuai dengan hukum Allah swt yang berlaku bagi alam.

Kesesuaian tersebut tentunya tidak terjadi dengan sendirinya melainkan ada yang menciptakannya yaitu Allah swt sebagi yang wujud dan mustahil Allah swt bersifat adam.

b.Qidam

Alam semesta ini merupakan hasil ciptaan Allah swt. Pada awalnya alam ini tidak ada, kemudian menjadi ada dan akan berakhir. Adanya alam ini membuktikan akan adanya yang membuat yanitu Allah Ynag Maha Pencipta. Adanya Allah swt tentulah lebih dulu dari alam semesta ini. Seperti adanya rumah tentu ada yang membuat dan ornag yang membuat rumah tersebut tentulah ada lkebih dulu dari rumah yang dibuat. Demikian juga adanya Allah swt lebih dulu dari alam yang diciptakan dan mustahil Allah swt bersifat hudust atau baru.

c.Baqo’

Baqo’ artinya kekal. Adanya Allah swt itu adalah untuk selama-lamanya, mustahil Allah swt itu rusak (fana). Berbeda dengan sifat makhluk yang dulunya tidak ada kemudian ada karena diciptakan dan kemudian akan mengalami kerusakan. Tidak demikian dengan Allah swt, Dia adalah Yang Maha Kekal. Bagaimana jadinya alam ini tidak ada yang mengurusnya.

d.Mukhalafatu Lil Hawadisti

Diantara sifat-sifat Aallah swt yang lain adalah bahwa Allah swt tidak serupa dengan sesuatu apa pun, berbeda dengan makhluknya. Perbedaan di sini meliputi segala hal, baik itu berbeda dalam zat, sifat, maupun perbuatan. Perhatiakn contoh berikut ini:

Kejadian (zat)manusia terdiri dari beberapa unsur, yaitu air, darah, tulang dan daging, yang masing-masing unsur memiliki kelemahan dan mudah rusak.

Sifat manusia sangat tergantung pada organ yang terdapat dalam tubuhnya misalnya otak, hati, jantung, dan sebaginya yang semuanya memiliki kelemahan.

Perbuatan manusia sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimilikinya, baik itu kemampuan lahir atau kemampuan batin. Denagn demikian, terjadi kesamaan antara Tuhan Sang Pencipta dan makhluknya yang diciptakan. Sifat mustahilnya adalah mukhalafatu lil hawadisti (serupa dengan makhluknya).

e.Qiyamuhu Binafsihi

Adanya Allah swt itu sendiri, terjadi dengan sendirinya, tidak ada yang menjadikan, tidak diangkat oleh siapapun. Wujud Allah swt ditentukan oleh dirinya sendiir, bukan oleh orang lain yang ada diluar dirinya. Dia tidak memerlukan bantuan di luar zat-Nya sebab memerlukan namanya, bukan Tuhan. Oleh sebab itu, mustahil Aallah swt bersifat muhtajun lighoiriki yang artinya membutuhkan yang lain.

f.Wahdaniyah

Allah swt adalah Maha Esa, artinya Allah swt tidak berbilang, tidak dua, tiga dan sebagainya. Ke-Esaan Allah swt adalah mutlak, esadalam zat, sifat dan perbuatan.

Esa dalam zat, maksudnya zat Allah swt tidak tersusun dalam substansi-substansi, tidak tersusun dari beberapa bagian yang terpotong-potong seperti layaknya manusia. Allah swt tidak berputra. Jika berputra maka akan ada susunan. Padahal yang demikian itu mustahil untuk dijadikan sifat Allah swt.

Esa dalam sifat maksudnya bahwa sifat-sifat kesempurnaan Allah swt tidak dapat dipersamakan dengan sifat-sifat yang ada pada makhluknya. Sifat Allah swt mutlak adanya sedangkan sifat makhluk sangat terbatas seperti sifat mengetahui pengetahuan Allah swt meliputi langit dan bumi sedangkan pengetahuan manusia hanya terbatas ilmu yang dimilikinya.

Esa dalam perbuatan artinya tidak seorangpun yang mempunyai perbuatan sebagaimana perbuatan yang dimiliki oleh-nya. Misalnya dalam menciptakan, mengatur, dan memelihara alam semesta ini dilakukan oleh Allah swt sendiri dan menurut kehendak-Nya tanpa adanya campur tangan yang lain.

Allah swt perkasa dalam mengatur alam semesta, tanpa ada bantuan dari siapapun. Andaikata didunia inia da lebih dari satu Tuhan yang mengatur, tentulah mereka akan saling mengalahkan, tunduk menundukkan, dan berebut kekuasaan,. Sekiranya hal itu terjadi maka tidak lain akan terjadilah kerusakan di alam semesta ini. Dengan demikian, mustahil Allah bersifat ta’addud atau terbilang.

g.Qudrat

Allah swt adalah Maha Kuasa. Artinya Allah swt dapat berbuat apa saja menurut yang dikehendaki-Nya. Dia tidak lemah sedikitpun untuk melaksanakan kehendak tersebut. Apa yang kita lihat di alam semesta ini tidak lain merupakan perwujudan atau manifaistasi dari sifat kuasa Allah swt. Kekuasaanya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu mutlak, absolut dalam arti yang sebenar-benarnya, meliputi langit dan bumi. Dia berkuasa untuk mewujudkan atau melenyapkan sesuatu yang dikehendakiNya. Adanya siang-malam, hidup, atau mati, kenikmatan atau bencana atuapun kejadian-kejadian lain di alam ini dalam setiap detiknya merupakan bukti sifat qodrat Allah swt yang amat jelas.

h.Iradat

Allah swt adalah Maha Berkehendak. Maksudnya ialah bahwa Dia dibuat sesuatu apa saja untuk menentukan sesuatu yang maujud ini telah sesuai menurut apa yang menjadi kehendak dan kemauan-Nya. Selain itu, perbuatan yang dikerjakan oleh Allah swt pastilah dikerjakan tidak karena keterpaksaan. Jadi, perbuatan Tuhan berupa apapun, baik yang bersifat penciptaan, pemeliharaan atupun pembinasaan tentulah dilakukan menurut suatu rencana yang telah ditetapkan didalam kemauan atau kehendak-Nya. Berlain halnya dengan manusia, ia hanya dapat mempunyai keinginan dan denagn keinginannya itu ia hanya mampu berikhtiar. Berhasil tidaknya ikhtiar manusia tergantung dari kehendak Allah swt.

i.Ilmu artinya mengetahui.

Allah swt adalah Maha Mengetahui segala sesuatu dan memang apa saja yang maujud sebagai makhluknya ini diliputi oleh pengetahuannya, baik sesuatu yang telah terjadi ataupun sesuatu yang akan terjadi nanti. Pengetahuan Allah swt meliputi segalanya tidak terbatas dari hal yang sekecil-kecilnya sampai yang sebesar-besarnya, dari yang berada di udara, di bumi, dilaut, didaratan, gelap atau terang, lahir ataupun mati.

Sifat mengetahuinya Allah swt tidak pernah didahului oleh ketidaktahuan (kebodohan), Allah swt juga tidak pernah dihinggapi oleh kelupaan. Pengetahuan Allah swt tidak dibatasi oleh masa atau tempat. Pengetahuan Allah swt mencakup keseluruhannya,. Jika kita perhatikan alam semesta ini begitu indah susunannya, indah tata tertibnya, kokoh buatannya, dan elok serta sedap dipandnagnya. Semua ini merupakan bukti yang terang dan jelas betapa agung pengetahuan Allah swt serta betapa besar kebijaksanaan-Nay. Untuk itu, mustahil apabila Allah swt memiliki sifat bodoh (jahlun).

j.Hayat

Kehidupan makhluk dialam ini ditentukan oleh masa dan ruang yang sudah ditentukan habitatnya, misalnya binatang atau tumbuh-tumbuhan yang hidup didaerah kutub dengan suhu yang dingin. Binatang dan tumbuhan ini dapat bertahan selam bertahun-tahun disalju. Ternyata kehidupan binatang dan tumbuh-tumbuhan itu dibatasi oleh ruang dan waktu.

Lain halnya dengan Allah swt yang kekal abadi dan tidak dibatasi oleh runag dan waktu, tidak diawali oleh waktu lahir, dan tidak diakhiri oleh waktu mati. Dia hidup selama-lamanya dengan tidak berkesudahan.Karena Allah swt itu hidup, maka Dia memiliki sifat kuasa, berkehendak, mengetahui,mendengar dan melihat. Andaikan Allah swt itu tidak hidup sudah pasti Allah swt tidak memiliki sifat-sifat tersebut. Kehidupan Allah swt adalah kehidupan yang sempurna sekali. Tidak ada suatu kehidupan yang sempurna kehidupan yang dimiliki oleh-Nya. Bagaimana pula jika Allah swt itu mati, padahal yang mati tidak dapat berbuat apa-apa pastilah ia lemah.

k.Sama’

Allah swt adalah Maha Mendengar. Allah swt dapat mendengar segala sesuatu dari yang maujud ini, baik itu yang dilahirkan secara keras atau perlahan atau bahkan suara batin dari makhluknya dengan bahasa apapun. Pendengaran Allah swt tidak dapat dikalahkan oleh hiruk pukulnya suara di dunia. Allah swt mendengar sesuatu itu tidaklah dengan menggunakan alat penagkap suara, perkakas, telinga, ataupun alat pendengaran lainnya yang digunakan oleh manusia.

l.Bashar

Sebagaimana halnya dapat mendenagar, maka Allah swt pun dapat melihat semua ciptaan-Nya dengan menggunakan penglihatan-Nya, penglihatan yang mengandung makna seluas-luasnya. Penglihatan Allah swt tidak lah menggunakan mata sebagaimana penglihatan manusia yang dibatasi oleh ruang dan waktu. Allah swt melihat yang tampak maupun yang tersembunyi. Semua yang ada di alam ini tak luput dari penglihatan Allah swt.

Kita sebagi orang yang beriman, maka kita harus berhati-hati didalam mengerjakan sesuatu. Apa yang kita kerjakan baik itu perbuatan yang baik ataupun yang buruk tak luput dari penglihatan Allah swt. Oleh karena itu, mustahil bagi Allah swt itu bersifat umyun (buta).

m.Kalam

Kalam artinya Allah swt berkata-kata atau berfirman, mustahil Allah swt bersifat bukmun. Allah swt berbeda dengan kata-katanya manusia atau makhluk yang lain. cara berfirman Allah swt tidak menggunakan huruf atau suara. Sifat kalam ini ditetapkan oleh Allah swt untuk diri-Nya sendiri.

2.Sifat Jaiz bagi Allah swt

Sifat Jaiz bagi Allah swt hanya satu yaitu Allah swt bebas berbuat atau tidak berbuat. Berbuat atau tidak berbuat menjadi wewenang sepenuhnya bagi Allah swt untuk menentukannya sendiri. Allah swt menjadikan alam ini tidak wajib, tetapi semata-mata boleh saja hukumnya. Seandainya Allah swt wajib menjadikan alam, berarti semua makhluk menjadi suatu hal yang wajib adanya. Padahal yang wajib ada hanya Allah swt semata. Sebaliknya, Allah swt boleh saja tidka menjadikan alam dan segala isinya ini. Dan, tidak mustahil jika Allah swt tidak menjadikan alam ini.

3.Menghayati sifat-sifat Allah swt

Ada tiga hikmah dalam menghayati sifat-sifat Allah swt, yaitu:

1.Menyedari sepenuhnya bahwa apa yang terjadi di dunia ini merupakan ketetapan Allah swt yang berlaku bagi hamba-Nya.

2.Berhati-hati dalam menyikapi hidup di dalam dunia yang fana ini, karena kita menyadari bahwa apa yang kita kerjakan didunia ini akan diminta pertanggungjawabannya kelak.

3.Merasa bahwa seseornag harus dilihat oleh Allah swt yang maha melihat. Apapun yang kita kerjakan baik perbuatan baik atau perbuatan buruk, sembunyi atau terang-teranagn, pasti akan dilihat oleh Allah swt.

Sumber: Mutmainah.”Pendidikan Agama Islam untuk SMA dan MA kls X”, jil.3. Jakarta: PT. Piranti Darma Kalotakama, 2007

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline