DAHSYATNYA PENGARUH KEBIASAAN PADA KEHIDUPAN
Oleh: Sukir Santoso
Kebiasaan dapat menjadi kunci sukses atau kegagalan dalam kehidupan seseorang. Kebiasaan yang baik dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan membawa kesuksesan, sedangkan kebiasaan buruk dapat merusak kesehatan fisik, mental, dan keuangan. Namun, membentuk kebiasaan baru tidaklah mudah. Diperlukan waktu, kesabaran, dan kemauan untuk mengubah perilaku lama dan membentuk kebiasaan baru. Dalam artikel ini, akan dibahas tentang dahsyatnya pengaruh kebiasaan dan bagaimana membentuk kebiasaan positif yang berdampak pada kehidupan Anda.
Definisi kebiasaan
Charles Duhigg, dalam bukunya yang berjudul "The Power of Habit: Why We Do What We Do in Life and Business", yang diterbitkan pertama kali pada tanggal 28 Februari 2012 oleh penerbit Random House, menyatakan bawa kebiasaan adalah tindakan yang dilakukan secara teratur dan hampir tanpa sadar, yang dihasilkan dari rangkaian tiga komponen yaitu mental, rutinitas, dan hadiah.
Sedang menurut Stephen Covey, dalam buku "The 7 Habits of Highly Effective People", yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1989 oleh penerbit Simon & Schuster, kebiasaan adalah tindakan yang dilakukan berulang-ulang secara konsisten sehingga membentuk karakter atau kepribadian seseorang.
Menurut William James, seorang filsuf dan psikolog Amerika, kebiasaan adalah tindakan yang dilakukan secara otomatis dan tanpa kesadaran. Menurut B.J. Fogg, seorang ahli perilaku dan pendiri Behavior Design Lab di Stanford University, kebiasaan adalah tindakan yang dilakukan secara otomatis dan tanpa disadari, yang dipicu oleh situasi atau konteks tertentu. Sedang menurut Aristoteles, seorang filsuf Yunani kuno, kebiasaan adalah tindakan yang dilakukan secara teratur dan tanpa kesadaran yang membentuk karakter atau kepribadian seseorang.
Berdasarkan definisi kebiasaan dari beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan adalah tindakan atau perilaku yang dilakukan secara teratur, otomatis, dan hampir tanpa kesadaran yang dapat membentuk karakter atau kepribadian seseorang.
Kebiasaan dipicu oleh situasi atau konteks tertentu dan dapat dibentuk melalui konsistensi dalam melakukan tindakan atau perilaku tersebut. Kebiasaan positif dapat membawa manfaat dan kesuksesan dalam kehidupan, sedangkan kebiasaan negatif dapat merusak kesehatan dan kualitas hidup. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan dan membentuk kebiasaan yang positif dan menghindari kebiasaan yang negatif.
Kaitan kebiasaan dengan kerja otak
Kebiasaan memiliki kaitan yang erat dengan otak. Ketika seseorang melakukan kebiasaan, otak akan membentuk pola-pola pikir dan perilaku yang terkait dengan kebiasaan tersebut. Dalam otak, kebiasaan terbentuk melalui suatu proses yang disebut neuroplastisitas, yaitu kemampuan otak untuk berubah dan menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan atau pengalaman yang dialami.
Neuroplastisitas terjadi ketika neuron-neuron di otak saling berinteraksi dan membentuk jalur-jalur saraf yang terhubung dengan kebiasaan. Ketika seseorang melakukan kebiasaan yang sama berulang-ulang, jalur-jalur saraf tersebut semakin diperkuat dan memudahkan otak untuk melakukan kebiasaan tersebut secara otomatis. Dalam hal ini, semakin sering seseorang melakukan kebiasaan, semakin kuat pula hubungan antara neuron-neuron dalam otak yang terkait dengan kebiasaan tersebut.
Namun, ketika seseorang ingin mengubah atau memperbaiki kebiasaannya, otak juga memiliki kemampuan untuk berubah melalui neuroplastisitas. Dalam hal ini, seseorang dapat membentuk kebiasaan yang baru dengan melatih otak untuk membentuk jalur-jalur saraf yang berbeda dengan kebiasaan lama. Proses ini memerlukan waktu dan konsistensi dalam melakukan tindakan yang baru, sehingga jalur-jalur saraf yang baru dapat terbentuk dan menjadi kebiasaan baru.
Otak memiliki peran penting dalam membentuk dan mengubah kebiasaan. Maka dengan memahami bagaimana otak terlibat dalam pembentukan kebiasaan, seseorang dapat lebih memahami dan mengoptimalkan proses pembentukan dan perubahan kebiasaan yang diinginkan.