Lihat ke Halaman Asli

Tembang Macapat: Aturan Tembang Macapat, Jenis-Jenis Tembang Macapat

Diperbarui: 18 Mei 2023   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

TEMBANG MACAPAT :   ATURAN TEMBANG MACAPAT, JENIS-JENIS TEMBANG MACAPAT

Tembang macapat merupakan budaya Jawa yang masih lestari sampai dengan saat ini. Tembang macapat sebuah karya sastra yang terikat pada aturan tertentu dan baku. Tembang macapat termasuk dalam tembang alit.

Tembang macapat disajikan dengan cara ditembangke sesuai dengan titi laras. Dan titi laras dalam tembang ada 2 yaitu slendro dan pelog.

ATURAN TEMBANG MACAPAT

Tembang macapat mempunyai aturan baku yang harus diperhatikan yaitu :

  • Guru lagu, yaitu swara vocal terakhir dalam setiap baris tembang macapat
  • Guru wilangan, yaitu jumlah suku kata disetiap baris tembang macapat
  • Guru gatra, yaitu jumlah baris disetiap tembang macapat

Dan ketika menyajikan tembang macapat juga harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

  • Harus mengetahui Jenis tembang macapat yang akan dinyanyikan
  • Harus memahami Watak dari tembang macapat yang akan dinyanyikan
  • Harus mengetahui Aturan tembang macapat akan dinyanyikan
  • Harus mengerti dan paham dengan Titi laras atau notasi tembang macapat yang akan dinyanyikan

JENIS-JENIS TEMBANG MACAPAT

  • Maskumambang
  • Tembang macapat maskumambang diposisikan paling pertama, karena maskumambang mempunyai filosofi bahwa awal dimulainya kehidupan manusia didunia , artinya tembang macapat maskumambang menggambarkan janin yang dikandung oleh ibu selama 9 bulan 10 hari. Dan arti dari kata maskumambang sendiri adalah emas yang kemambang dirahim ibu (emas kumambang)
  • Mijil
  • Tembamng macapat mijil berada pada urutan yang kedua. Tembang mijil mempunyai filosofi bahwa manusia sudah lahir kebumi, arti mijil sendiri adalah satu (siji, lair).
  • Kinanthi
  • Tembang macapat kinanthi pada urutan yang ketiga. Tembang macapat kinanthi mempunyai filosofi yaitu kerika anak masih kecil pasti akan dituntun (dikanthi) oleh orang tua dengan tujuan supaya anak bisa tumbuh menjadi pribadhi yang baik.
  • Sinom
  • Tembang macapat sinom pada urutan yang keempat. Tembang sinom mempunyai filosofi yaitu seorang anak yang sudah tumbuh dewasa atau remaja yang diisi dengan menuntut ilmu, menjalin pergaulan atau pertemanan dan waktunya  menacri jati diri.
  • Asmarandhana
  • Tembang macapat asmarnadhana pada urutan yang kelima. Tembang asmarandhana mempunyai filosofi yaitu ketika seorang anak sudah beranjak dewasa mereka sudah memiliki rasa suka dan tertarik kepada lawan jenis dengan kata lain sianak sudah mulai jatuh cinta kepada lawan jenis.
  • Gambuh
  • Tembang macapat gambuh pada urutan yang keenam. Tembang macapat gambuh mempunyai filosofi yaitu, kedua  insan yang sudah merasa cocok dan ingin melanjutkan kepernikahan atau berumah tangga.
  • Dhandhanggula
  • Tembang macapat dhandhanggula pada urutan yang ketujuh. Tembang macapat dhandhanggula mempunyai filofofi yaitu ketika berumah tangga mulai merasakan manisnya berumah tangga dan suka duka dalam berumah tangga.
  • Durma
  • Tembang macapat durma pada urutan yang kedelapan. Tembang macapat durma mempunyai filosofi yaitu berderma atau berbagi rezeki kepada sesama. Karena arti kata durma berasal dari kata derma.  
  • Pangkur
  • Tembang macapat pangkur pada urutan yang kesembilan. Tembang macapat pangkur mempunyai filosofi yaitu ketika sudah tua manusia mungkur atau mundur dari kehidupan duniawi dan semakin mendekatkan diri pada Tuhan.
  • Megathruh
  • Tembang macapat megathruh pada urutan yang kesepuluh. Tembang macapat megathruh mempunyai filosofi yaitu jika sudah waktunya manusia akan dicabut nyawanya oleh malaikat pencabut nyawa. Megat berarti pisah atau berpisah dan ruh berarti nyawa, jadi megatrhuh artinya jiwa atau ruh yang dipisahkan dari raganya.
  • Pocung
  • Tembang macapat pocung pada urutan yang kesebelas. Tembang macapat pocung mempunyai filosofi yaitu manusia yang sudah mati akan disucikan dan kemudian akan dibungkus dengan kain kafan (dipocong), yang kemudian baru dikebumikan atau dikubur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline