Lihat ke Halaman Asli

Jokowi Merupakan Kartu As bagi PDI-P

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Suasana politik menjelang Pemilu dan suksesi kepemimpinan negeri ini kian memanas. Partai-partai politik serta para capres sudah sangat gencar mengisi iklan di setiap media yang ada. Hanya Jokowi yang masih adem ayem karena dia tidak berambisi dan hanya menunggu keputusan PDI-P apakah akan mencalonkan dia atau tidak. Namun di sisi lain yang seru dan panas justru rakyat yang sangat menunggu dan berharap banyak untuk tampilnya Jokowi sebagai capres di Pemilu 2014 nanti. Semua itu bisa kita lihat dari semua hasil survei yang positif mengarah ke Joko Widodo.

Menurut hasil survei baru-baru ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) diyakini akan menguasai parlemen jika mengusung Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon presiden di 2014. Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi.

Hasil survei membuktikan bahwa pencalonan Jokowi sebagai calon presiden di 2014 memiliki dampak yang sangat penting bagi kenaikan elektabilitas PDI Perjuangan dalam pemilihan umum anggota legislatif (pileg). Perolehan suara PDI Perjuangan dalam pileg diperkirakan akan mencapai 37,8 persen jika partai tersebut mengusung Jokowi sebagai calon presidennya. Tanpa Jokowi, partai ini (PDI-P) hanya akan mendapat sekitar 14,4 persen.

Bahkan Burhanuddin juga memaparkan hasil survei mengenai pengaruh terhadap perolehan suara partai politik dengan atau tanpa kehadiran Jokowi sebagai calon presiden. Peta perolehan suara terbukti berubah meski besarnya hanya menonjol di beberapa partai besar saja.

Menurut survey tersebut dengan kehadiran Jokowi sebagai calon presiden PDI Perjuangan akan meraup 37,8 persen suara di pileg, selanjutnya Partai Golkar akan mendapat 14,6 persen suara, Partai Gerindra 6,6, dan Partai Demokrat 5,4 persen. Sementara itu, perolehan suara partai lainnya hanya di bawah lima persen.

Apabila PDI Perjuangan hanya mendapat 14,4 persen suara di pileg ketika tidak mengusung Jokowi sebagai calon presiden, maka perolehan suara condong berpindah ke Partai Golkar yang naik menjadi 21,8 persen.

Perolehan suara Partai Gerindra akan naik menjadi 11,1 persen, Partai Demokrat naik menjadi 8,2 persen, dan Partai Hanura naik menjadi 6 persen. Perolehan suara partai lainnya tetap berada di bawah lima persen.

Melihat hasil survei tersebut mestinya PDI-P tidak ragu-ragu lagi untuk segera mengumumkan Jokowi sebagai capresnya. Ibarat suatu permainan, Jokowi merupakan kartu As bagi PDI-P. Partai ini seharusnya cepat merespon fenomena yang ada. Jangan seperti setiap kali di pemilihan kepala daerah PDI-P selalu terlambat dan sibuk dengan banyak pertimbangan di intern partai sehingga akhirnya kadernya kalah di banyak pemilihan kepala daerah.

Seperti sudah sangat sering diungkapkan oleh para pakar politik dan paparan banyak hasil survei, Jokowi tetap paling dikehendaki oleh rakyat negeri ini. Rakyat rindu perubahan. Rindu memiliki pemimpin yang diharapkan bisa memperbaiki nasib mereka, dan itu hanya ada pada figur Jokowi. Semoga PDI-P segera merespon keinginan rakyat ini. Merdeka!

Salam damai penuh cinta.

***

Solo, Sabtu, 23 November 2013.

Suko Waspodo

www.sukaidea.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline