Bulan Juli 2024 , adalah awal tahun ajaran baru 2024/2025 untuk semua jenjang pendidikan dari TK sampai SMA. Istimewanya bulan Juli ini adalah bulan penetapan Kurikulum Merdeka diresmikan menjadi kurikulum nasional yang mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 12 Tahun 2024 .
Para orang tua, siswa dan guru mestinya lebih bahagia. Pertama, para orang tua tidak perlu mengeluarkan biaya pendidikan. Maksudnya pemerintah telah menggratiskan biaya sekolah dari TK sampai SMA. Tentu ini diawali dari sekolah negeri dahulu.
Lalu para siswa juga seharusnya lebih bahagia. Karena amanat dari Kebijakan Kurikulum Merdeka bahwa para siswa diberi kebebasan lebih dibanding dengan sebelumnya. Maksudnya Siswa memiliki kebebasan untuk memilih mata pelajaran atau bidang studi yang ingin mereka tekuni. Mereka juga memiliki kebebasan untuk menentukan jalur belajar mereka sendiri.
Guru semestinya juga lebih bahagia, dalam kurikulum merdeka, peran guru juga lebih merdeka. Amanat dari Kurikulum Merdeka, guru berperan sebagai seorang fasilitator yang membantu siswa dalam mengembangkan minat dan potensi mereka. Guru tugasnya memberikan bimbingan, sumber daya, dan dukungan yang diperlukan agar siswa dapat mencapai tujuan belajar mereka.
Para pembaca mungkin bertanya tanya kenapa semua pihak harus bahagia menyambut diterapkannya Kurikulum Merdeka? Dan apa keunggulannya?
Harus disadari bahwa setiap model kurikulum pasti ada titik lemahnya. Kesempurnaan hanya milik Tuhan semata. Sebagai warga negara, tentu berharap lebih dengan adanya Kurikulum Merdeka berarti optimisme baru, bahwa pendidikan di Indonesia harus semakin maju. Di sini saya ingin menunjukkan daya beda Kurikulum Merdeka dibanding kurikulum sebelumnya yaitu:
- Menghargai dan mengembangkan semua jenis bakat dan minat: Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan bagi siswa untuk meningkatkan bakat dan minat sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dengan adanya kebebasan dalam memilih pembelajaran, peserta didik dapat mengeksplorasi minat dan bakat mereka dan mengembangkan potensinya.
- Menerapkan fleksibilitas dalam pembelajaran: Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pengajar atau guru untuk memilih berbagai perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan belajar dan minat siswa. Hal ini memungkinkan pembelajaran menjadi lebih efektif dan relevan.
- Membahas materi esensial: Kurikulum Merdeka memfokuskan pada materi yang penting dan esensial. Jadi siswa memiliki waktu yang cukup untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Hal ini memungkinkan pembelajaran menjadi lebih mendalam.
- Menerapkan pembelajaran yang mendalam dan bermakna: Kurikulum Merdeka memungkinkan pembelajaran menjadi lebih mendalam, bermakna, dan tidak tergesa-gesa. Dengan fokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik, pembelajaran dapat dilakukan dengan lebih baik dan lebih menarik.
- Meningkatkan kompetensi guru melalui kegiatan Guru Penggerak: Kurikulum Merdeka tidak hanya fokus pada peningkatan kompetensi siswa, tetapi juga pada pengembangan kompetensi guru. Guru diberikan kesempatan untuk terus berkembang dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Daya beda atau sisi-sisi positif kurikulum merdeka dibanding dengan sebelumnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia untuk menghasilkan generasi muda yang cerdas, unggul, dan memiliki karakter yang baik. Akhirnya mari kita berdoa melalui Kurikulum Merdeka masa depan bangsa Indonesia semakin baik.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H