Lihat ke Halaman Asli

Maskatno Giri

🌄©Mas Guru B.INGGRIS SMA,The Alumnus of English P PS UNS SURAKARTA

Hilangkan Rasa Takut dan Kuatir

Diperbarui: 15 Desember 2023   07:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Baru saja aku menasihati putriku. Berawal aku mendengar dia mengeluh bahwa dirinya takut dan kuatir dalam menghadapi masa depannya. Menurutnya banyak tantangan yang harus dihadapi . Sedangkan anakku masih idealis dan sering menuntut tentang banyak hal. Menurutnya hidup itu harus begini begitu sesuai dengan idealismenya.

Aku menanggapi dengan santai kusampaikan bahwa tantangan hidup ku sebagai ayahnya jauh dari idealis. Kuceritakan bahwa modal hidupku dalam menghadapi masa depan sungguh dibawah normal. Salah satunya kemiskinan, kelemahan fisik dll. Makanya aku hidup dalam kekuatiran. Ceritaku kepada putriku agak ekstrim bahwa ayahnya semasa muda inginnya mati saja, salah satunya karena ketakutan dan kekawatiran dalam menjalani hidup dan menatap masa depan.

Kusampaikan juga kepada putriku: puluhan tahun berlalu apa yang kukawatirkan ternyata 99 % tidak ada dalam kenyataan. Kutekankan bahwa manusia tempat kelemahan, ketakutan dan kekawatiran.  Allah berfirman dalam surat Al Fusilat ayat 30, gusti Allah menjanjikan bagi mereka orang beriman dan beristiqomah, Allah akan mengutus malaikat bersama orang yang beriman dengan mengatakan janganlah kalian takut dan kuatir. Maka dekat dan istiqomah kepada Allah adalah jalan utama untuk mendapat pertolonganNya.

Kini aku sudah tua , anak-anaku sudah remaja. Kuwajibanku memotivasi mereka agar mereka bisa belajar dari kisah ayahnya. Berdasar referensi kini kukumpulkan tips mengobati kekuatiran.

1. Bersyukur. Tenggelam dalam kekuatiran jelas bukan solusi. Kesyukuran jalan kemuliaan. Syukuri semua yang sudah ada saat ini. Kita perlu menyadari bahwa kita tak bisa mengendalikan semua hal di dunia. Namun, kita selalu bisa menjadi pribadi yang banyak bersyukur agar jalan hidup jadi lebih mudah dijalani.

2. Berkreatif dalam hal positif. Kita sebagai manusia  cukup menjalani rutinitas dan aktivitas produktif pada  saat ini. Perbanyak pengalaman baru. Pelajari hal-hal baru. Lakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan. Dengan cara ini, kita bisa lebih optimistis menyambut masa depan. Yakin saja bahwa selama kita bisa bertahan di masa kini dengan baik, maka kita pun akan bertahan dengan baik juga di masa depan.

3. Bercerita .Bercerita melaui berbagi perasaan dan isi hati dengan seseorang bisa membantu mengurai kekuatiran yang ada. Memiliki teman, sahabat, pasangan, atau anggota keluarga yang bisa jadi pendengar yang baik akan sangat membantu kita meredam rasa takut berlebihan soal masa depan. Setidaknya kita bisa mendapat sudut pandang atau perspektif baru soal masa depan yang membuat pikiran kita jadi lebih terbuka.

4. Berencana. Salah satu hal yang sering membuat kita kuatir tentang masa depan adalah tidak tahu apa yang dituju. Maka, kita perlu membuat rencana hidup kita. Kalu perlu rencana itu kita tulis sebagai acauan bahwan kita berniat menjadi lebih baik. Memiliki tujuan hidup tidak asal-asalan hidup bisa membantu kita untuk bisa menemukan arah dan jalan hidup yang tepat. Sehingga kita akan lebih disibukkan dengan hal-hal positif dan produktif pada masa kini daripada mengkuattirkan sesuatu yang belum terjadi.

5. Berdamai dalam segala kelebihan dan kekurangan diri . Keikhlasan adalah rasa damai dalam jiwa. Banyak menuntut lebih kepada orang lain, kepada diri sendiri dan juga kepada Tuhan Allah swt adalah salah satu ciri ketidakikhlasan. Kita pun perlu berlatih ikhlas bahwa setiap insan punya  rasa takut dan kuatir. Rasa takut dan kuatir ini tidak perlu terus menerus diperturutkan. Jadi wajar jika kita memiliki rasa takut gagal sebab kita ingin melakukan yang terbaik dalam kehidupan. Kita kerap merasa kuatir dalam menghadapi masa depan. Kita takut gagal tidak bisa melakukan yang terbaik di masa depan. Namun, kita tetap perlu menerima rasa takut tersebut dengan ikhlas. Saat kita sudah bisa menerima dengan legowo rasa takut, kita bisa lebih mudah mengontrol diri kita ke depannya.

Yang terakhir bahwa kita manusia adalah makhluk lemah. Bahwa kita tidak perlu memperturutkan godaan atas ketakutan dan kekuatiran hidup. Hidup mau tidak mau harus dijalani. Mendekatkan diri kepada Ilahi adalah jalan terpuji

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline