Gusti Allah telah menciptakan masalah dan kesulitan untuk hambanya, tentu agar hamba tersebut semakin menjadi berkembang, bertumbuh dan kuat. Demikian juga dengan masalah di pekerjaan. Kita pasti memahami bahwa setiap pekerjaan pasti memiliki tantangan dan kesulitan tersendiri.
Kesulitan diciptakan oleh Tuhan Allah SWT bersamaan dengan kemudahan. Bagi manusia beriman dan memiliki jiwa pembelajar telah dianugerahi pemecahan masalah. Akhirnya bagi kita akan menyimpulkan : tidak ada pekerjaan yang sulit, semuanya harus dikerjakan secara optimis. Termasuk salah satunya pekerjaan sebagai seorang guru.
Berkenaan dengan profesi guru pendidik, saya sebagai penulis telah bergelut di dunia ini selama sekitar 25 tahun. Bukannya saya merasa lebih mampu atau lebih profesional, namun saya sudah melakoni sebagai guru sejak saya kuliah di semester 3: sebagai guru b Inggris privat , kursusan dan guru sekolah dasar. Karena tidak begitu menantang makanya pengalaman dan pengetahuan saya pun tidak begitu berkembang.
Puluhan tahun berlalu: Saya adalah mahasiswa FKIP pendidikan bahasa Inggris di salah satu perguruan tinggi negeri di SOLO lalu berlanjut di S2 di kampus dan jurusan yang sama. Saya ditempatkan sebagi guru PNS di desa program ikatan dinas di SMAN 1 Girimarto Wonogiri. SMA desa berjarak lebih dari 50 km dari rumah tinggal ku di Solo.
Mengajar puluhan tahun SMA di desa , rasanya pengetahuan dan pengalaman saya biasa-biasa saja. Mungkin pembaca bertanya pengalaman apa yang lucu aneh dan menyenangkan selama mengajar lebih dari 20 tahun? Kenapa tidak mutasi?
Di tulisan ini saya sekedar berbagi pengalaman yang positif saja. Untuk menjadi guru modalnya perasaan nyaman, semangat, hiburan dll. Itulah energi dalam bertahan. Berikut ini energi kami:
1. Berbagi Motivasi
Walau saya tinggal di kota wilayah Solo Baru, namun saya merasa sebagai orang desa. Memang saya dari lahir dan di SMP saya tinggal di salah satu desa di Baturtetno Wonogiri. Bila kami bercerita dan memotivasi siswa rasanya saya hidup di masa lalu penuh canda ria sebagai anak desa. Tentunya bagi saya sebagai guru di desa bukan pekerjaan sulit untuk dapat membantu para siswa.
2. Berlatih kesabaran
Saya mendapat nasihat dari salah satu ustadz: "jadikanlah shalat dan shabar sebagi penolongmu ". Hal yang positif, bahwa guru harus melatih diri untuk menjadi shabar dalam menghadapi berbagai jenis karakter siswa. Pernah di suatu waktu saya memotivasi siswa, ada yang nylemong, Apakah pak guru termasuk orang yang sukses, sehingga memotivasi kami menjadi sukses? Namun , saya berhasil menahan diri untuk berlatih sabar , dan lanjut menjelaskan tentang definisi sukses. Kesabaran sangat dibutuhkan untuk dapat memastikan bahwa siswa wajib juga belajar dan berniat untuk menjadi sabar sampai mereka dewasa dan menua.