Lihat ke Halaman Asli

Maskatno Giri

🌄©Mas Guru B.INGGRIS SMA,The Alumnus of English P PS UNS SURAKARTA

Bahagia Menjadi Guru di Desa

Diperbarui: 30 Juli 2024   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi: Maskatno Giri

Gusti  Allah telah menciptakan masalah dan kesulitan untuk hambanya, tentu agar hamba tersebut semakin menjadi berkembang, bertumbuh dan kuat.  Demikian juga dengan masalah  di pekerjaan.  Kita pasti memahami  bahwa setiap  pekerjaan pasti memiliki tantangan dan kesulitan tersendiri.


Kesulitan diciptakan oleh Tuhan Allah  SWT  bersamaan dengan  kemudahan. Bagi manusia beriman dan memiliki jiwa pembelajar telah dianugerahi  pemecahan masalah. Akhirnya bagi kita akan menyimpulkan : tidak ada pekerjaan yang sulit, semuanya harus dikerjakan secara  optimis.  Termasuk salah satunya pekerjaan  sebagai seorang guru.

Berkenaan  dengan profesi guru pendidik, saya sebagai  penulis telah bergelut di dunia ini  selama sekitar 25 tahun.  Bukannya saya merasa lebih mampu atau lebih profesional, namun   saya sudah melakoni sebagai guru sejak saya kuliah di semester 3: sebagai guru b Inggris  privat , kursusan dan  guru sekolah dasar. Karena tidak begitu menantang makanya pengalaman dan pengetahuan saya pun tidak begitu berkembang.

Puluhan tahun berlalu: Saya adalah mahasiswa FKIP  pendidikan bahasa Inggris  di salah satu perguruan tinggi negeri di SOLO lalu berlanjut di S2 di kampus  dan jurusan yang sama. Saya ditempatkan  sebagi guru PNS di desa program ikatan dinas di SMAN 1 Girimarto Wonogiri. SMA desa berjarak  lebih dari 50 km dari rumah tinggal ku di Solo.

Mengajar puluhan tahun SMA  di desa , rasanya pengetahuan dan pengalaman saya biasa-biasa saja. Mungkin pembaca bertanya pengalaman  apa yang  lucu aneh dan menyenangkan  selama mengajar  lebih dari 20 tahun? Kenapa tidak mutasi?

Di tulisan ini saya sekedar berbagi pengalaman  yang positif saja. Untuk menjadi guru modalnya perasaan nyaman, semangat, hiburan dll. Itulah energi dalam bertahan.  Berikut ini energi kami:

1. Berbagi Motivasi

Walau saya tinggal di kota wilayah  Solo Baru, namun saya merasa sebagai orang desa. Memang saya dari lahir dan di SMP saya tinggal di salah satu desa di Baturtetno Wonogiri. Bila kami bercerita dan memotivasi siswa  rasanya saya hidup di masa lalu penuh canda ria sebagai anak desa. Tentunya bagi saya sebagai guru di desa bukan pekerjaan sulit untuk dapat membantu para siswa.

2. Berlatih  kesabaran 

Saya mendapat nasihat dari salah satu ustadz:  "jadikanlah shalat dan shabar sebagi penolongmu ". Hal yang positif, bahwa guru harus  melatih diri untuk menjadi shabar dalam menghadapi berbagai jenis karakter siswa. Pernah di  suatu waktu saya memotivasi siswa, ada yang nylemong, Apakah  pak guru termasuk orang yang sukses, sehingga memotivasi kami menjadi sukses?   Namun , saya  berhasil menahan diri untuk berlatih sabar ,  dan lanjut menjelaskan tentang definisi sukses. Kesabaran sangat dibutuhkan untuk dapat memastikan bahwa siswa  wajib juga belajar dan berniat untuk menjadi  sabar  sampai mereka dewasa dan menua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline