Halaman rumah saya sebenarnya tidak luas, sekitar 10 X 5 meter persegi dan dilengkapi kolam ikan. Di atas kolam ikan ada gazebo. Di sekitar gazebo dihiasi berbagai macam tanaman apotik hidup dan tanaman buah yang bermanfaat bagi kesehatan, beberapa di antaranya jahe, salam, cabe, anggur, markisa, delima dll.
Alhamdulillah, kami sekeluarga memiliki hobi yang sama: senang berkebun. Karena perawatan tanaman yang baik, hampir seratus persen jenis tanaman di halaman maupun di kebun belakang rumah tumbuh dengan subur. Salah satu penyubur tanaman adalah pupuk organic. Jadi kami sekeluarga sudah terbiasa kreatif memisahkan jenis sampah rumah tangga. Mana sampah yang bisa terurai ditanah (organic) maupun yang tidak bisa terurai di tanah (unorganik).
Sampah rumah tangga kami lumayan banyak, maklum dari keluarga besar. Kami sebagai ortu dan anak-anak sudah kompak untuk memisahkan dua jenis sampah organic dan unorganic. Bukan untuk nyombong tapi sebagai motivasi. Karena agak jarang ditemukan di kampung saya yang memiliki multi variasi tanaman obat maupun buah selengkap di halaman saya.
Dampak positif atau berkahnya, kami sekeluarga bisa lebih berbahagia karena kita berbagi. Hasil tanaman kami bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Banyak tetangga yang bisa mendapat kemanfaatan dari multi variasi tanaman di halaman saya. Ada yang kami tawari dan ada yang meminta sendiri daun salam, daun suruh, buah pare, buah delima, anggur, markisa dll.
Sebelum kami melengkapi tanaman, kami sudah mencari berbagai referensi tentang bagaimana menjaga tanaman dan pemupukanya. Dan dipastikan penggunaan pupuk organic lebih tepat , efektif, ekonomis dan ekologis sebagai penyubur tanaman di halaman rumah. Untuk membuat pupuk organic yang padat cukup mudah, sampah dari sisa sayur dan buah cukup ditimbun dengan tanah.
Beberapa minggu kemudian, sampah sudah membusuk dan bercampur dengan tanah. Teknik yang lain pemanfaatan sampah organic yaitu diolah menjadi organic cair/ LIQUID FERTILIZER atau ECO ENZYM.
Cara untuk membuat eco enzyme sangat mudah, sampah dari sayur dan kulit buah dimasukkan bejana lalu diberi air dan gula aren. Perpaduan air, gula dan sayur atau kulit buah yang direndam ditempat tertutup selama tiga bulan bisa dituangkan di sekitar tanaman. Jika kita merasa tertanggu dengan bau asam, bisa ditaburi dengan serbuk kopi.
Teknik pemanfaatan halaman dan kebun rumah dengan menanam multi variasi tanaman beserta pemupukannya yang kutulis di atas sudah kami praktikkan. Hasilnya tanaman-tanaman saya tumbuh subur dan memberi kemanfaat dan keberkahan bagi kami dan orang banyak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H