Dialah Sutopo Purwo Nugroho. Orang mengenalnya sebagai Sutopo BNPB, atau bahkan ada juga yang menyebutnya Sang Informan Bencana. Siapapun namanya, dari mulutnya sering mengalir penjelasan mengenai bencana, yang disampaikan secara lugas, ringkas, begitu mudah dicerna dan dimengerti oleh kalangan awam sekalipun.
Dirinya pun selalu ditunggu ketika banyak orang panik dan was-was, bukan karena datangnya bencana, tetapi justru adanya penyebaran hoax yang begitu meluas terkait bencana.
Indonesia adalah negeri yang berada di jalur cincin api ( Ring of Fire), sehingga sangat rawan dengan urusan bencana. Dari mulut Sutopo-lah info kebencanaan bisa diketahui publik Indonesia.
Jabatannya sebagai Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Kapusdatin Humas BNPB) membuat dirinya harus sibuk dan menjadi orang yang paling dicari pemburu berita seputar bencana. Karena itu, dalam beberapa bulan terakhir ini, wajahnya akrab di pemberitaan gempa bumi yang belakangan terjadi, baik di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) maupun gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Namun, tahukah Anda? Sosok yang tampaknya begitu apik dalam menyampaikan informasi seputar bencana ini, ternyata sedang meregang nyawa. Dokter memvonis pria kelahiran Boyolali 7 Oktober 1969 ini, mengidap kanker paru stadium IVb.
Seringkali dirinya harus menulis rilis mengenai bencana yang terjadi di tengah antrean untuk kemoterapi, atau bahkan ketika menjalani terapi sekalipun.
Pimpinannya, Willem Rampangilei, Kepala BNPB, tak ingin melepaskan tugas yang diembannya itu kepada orang lain. Hal ini dilakukan agar Sutopo BNPB ini tetap disibukkan untuk menjelaskan persoalan bencana, sehingga dirinya tak punya kesempatan untuk merenungi apa yang sedang dideritanya. Meskipun begitu, Willem Rampangilei tetap memonitor perkembangan anak buahnya itu.
Hal lain yang perlu diketahui dari sosok Sutopo, yaitu kekagumannya pada sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sutopo mengakui secara pribadi mengagumi Jokowi.
Kekaguman Sutopo pada Jokowi, karena gaya kepemimpinan Jokowi yang selalu berpikir diferensiasi atau mencari yang berbeda, baik ketika menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI, maupun ketika menjadi Presiden RI saat ini. Karena itu, dia selalu berharap suatu saat nanti bisa bersalaman dan berfoto dengan orang nomor satu di Indonesia itu.
Menurut Sutopo, dirinya belum pernah punya kesempatan berjabat tangan dengan Pak Jokowi meskipun dirinya berada di lokasi yang sama, seperti saat menangani bencana longsor Banjarnegara, gempa Pidie Jaya, kebakaran hutan dan lahan, erupsi Gunung Agung, dan lainnya.
Mimpi Sutopo jadi Kenyataan