Semangat bekerja merupakan sesuatu yang paling didambakan seorang bos atau pimpinan kepada anak buahnya. Mengapa tidak? Semangat kerja yang tinggi dari karyawan tentu saja akan berdampak positif bagi perusahaan, yang akhirnya mengangkat citra dari sang pimpinan. Oleh karena itu, sang pimpinan akan menggunakan berbagai cara agar anak buahnya memiliki etos kerja dan semangat kerja yang tinggi. Namun, apa pun "pemanis" yang diberikan boss atau pimpinan, alangkah lebih baiknya bila semangat kerja itu benar-benar datang dari diri karyawannya sendiri. Berikut ini beberapa tip agar semangat kerja kita bisa meningkat:
- Menyadari bahwa bekerja adalah bagian dari ibadah kita kepada Tuhan yang Mahakuasa. Mengapa? Karena dengan bekerja, kita telah berupaya mencari nafkah untuk menghidupi keluarga yang merupakan tanggung jawab paling hakiki.
- Dengan bekerja, kita akan memiliki penghasilan, dimana penghasilan itu bisa kita pergunakan untuk membahagiakan kedua orangtua kita atau keluarga kita lainnya.
- Tanamkan pada diri kita bahwa mencari pekerjaan saat ini bukanlah hal yang mudah, masih banyak di antara orang-orang di sekitar kita yang menganggur. Dengan demikian, bila semangat kerja kita buruk, bukan tidak mungkin perusahaan dapat mengevaluasi kinerja kita yang dampaknya pada pemecatan.
- Bila pimpinan kita di perusahaan tidak memperlakukan kita dengan baik, tanamkan pada diri kita bahwa rezeki itu datangnya dari Allah SWT, maka bila kita sudah bersungguh-sungguh bekerja dengan semangat tinggi, Allah SWT tidak tidur dan akan memberikan sesuatu yang berharga dari hasil kerja kita yang sungguh-sungguh itu.
- Ibaratkan anak-anak kita sebagai bos kita sendiri. Dalam hal ini, selain kita wajib bekerja sungguh-sungguh karena hasilnya untuk anak-anak dan keluarga di rumah, tanamkan juga bahwa bila anak-anak kita kelak jadi pimpinan perusahaan tentunya mereka ingin agar para pekerjanya punya semangat kerja yang tinggi.
Bagaimana pun semangat kerja yang tinggi itu memang harus datang dari diri kita sendiri, bukan dari orang lain, bukan juga karena paksaan atau iming-iming tertentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H