SD-WAN ialah bentuk software spesifik dari teknologi software-defined networking (SDN) yang diaplikasikan pada koneksi WAN (wide lokasi network), yang dipakai untuk menghubungkan jaringan perusahaan tergolong kantor-kantor cabang dan data center yang mempunyai jarak geografis luas. Teknologi ini akan menolong meringankan kompleksitas dengan zero touch provisioning yang dapat mengatasi resiko human error.
Secara teknis, SD WAN Indonesia mempunyai perbedaan dengan WAN tradisional. WAN tradisional bekerja melewati pemasangan sirkuit khusus untuk mengalirkan layanan IP ke klien yang dituju. Hal ini dilaksanakan melalui hardware yang mendasarinya guna melengkapi jaringan secara keseluruhan. Cakupan dari sejumlah jenis jaringan ini memerlukan upaya yang rumit untuk tim IT sebab jumlah hardware yang dipasang dan proses yang dibutuhkan dalam mengelola kegiatan jaringan. Lain halnya dengan SD-WAN yang memanfaatkan penyelesaian tunneling pada arsitektur jaringan yang telah ada sebelumnya.
5 Hal mengenai SD-WAN yang butuh Anda ketahui
SD-WAN menyederhanakan manajemen dan operasi WAN dengan mengasingkan perangkat keras jaringan dari mekanisme kontrolnya. SD-WAN memberi perusahaan pilihan untuk secara dinamis menghubungkan jaringan kantor cabang dan kantor pusat misalnya, dengan memanfaatkan keterampilan Internet dan cloud bersama. Ada tidak sedikit manfaat dari SD-WAN yang dapat membantu jaringan pada bisnis kita menjadi lebih praktis dibanding pemakaian WAN tradisional. Berikut 5 Hal mengenai SD-WAN yang butuh Anda ketahui.
Performansi
Perbedaan SD-WAN dan WAN tradisional yang sangat terasa ialah peningkatan performansi. Pada WAN, masa-masa failover tergantung seberapa cepat evolusi routing pada router. Rata-rata evolusi routing pada router dilangsungkan selama 3 menit. SD-WAN sendiri menawarkan failover lebih cepat, hanya perlu 1 detik sehingga menyerahkan peningkatan performansi dikomparasikan WAN tradisional.
Waktu
Penggunaan WAN tradisional saat perusahaan menciptakan jaringan baru di kantor cabang bakal memakan waktu. Meski secara umum durasinya nyaris sama, instalasi SD-WAN dapat dilakukan lebih cepat berkat teknologi Zero Touch Provision. Failover time ketika ada eksodus dari satu link ke link lainnya juga menjadi nyaris tidak terasa dengan sokongan teknologi Link Steering/Dynamic Multipath Optimization (DMPO).
Fleksibilitas
WAN tradisional paling bergantung pada data center. Ini mewajibkan lalu lintas jaringan di-backhaul melewati data center sehingga dapat tersumbat. Sementara tersebut SD-WAN memiliki kelompok bandwith terpadu yang disediakan oleh sejumlah penyedia layanan. Hal ini memungkinkan pemanfaatan sumber daya jaringan yang lebih besar saat data bermigrasi di lintas kantor.
Kapasitas koneksi