Lihat ke Halaman Asli

Suka Ngeblog

TERVERIFIKASI

Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Menulis Itu (Bukan) untuk Pamer Istilah Canggih

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1399035531716762570

[caption id="attachment_322372" align="aligncenter" width="640" caption="KISS (www.swssuport.com)"][/caption]

ANDA yang suka berselancar di dunia maya, baik di platform ngeblog pribadi berbasis Wordpress, Blogspot, Blogdetik dan domain sendiri, atau yang ngeblog keroyokan seperti Kompasiana mungkin pernah menemukan tulisan yang dipenuhi berbagai istilah canggih tingkat dewa. Istilah canggih dan asing yang memenuhi tulisan, disertai paparan yang berbelit dan membingungkan.

Walau jumlahnya gak banyak, namun tulisan dengan istilah canggih itu masih bisa ditemui. termasuk di Kompasiana. Kenapa tulisan seperti itu muncul? Apa alasannya? Dan salahkah jika ada penulis yang memilih memaparkan idenya dilengkapi sejumlah istilah canggih yang sukar dimengerti?

Jika pertanyaannya 'apakah tulisan dengan istilah canggih itu benar atau salah', maka jawabannya adalah TIDAK SALAH. Saya termasuk yang meyakini bahwa setiap orang punya hak untuk menulis apapun yang dia inginkan, tema apapun yang dia pilih, dengan gaya bahasa yang dia sukai. Jadi jika ada penulis (termasuk Kompasianer) yang memilih menulis dengan bumbu istilah canggih, itu sah-sah saja.

Lalu kenapa tipe tulisan seperti itu bisa muncul? Itu tergantung pada apa tujuan seseorang menulis.

Di dunia maya, ada berbagai alasan kenapa seseorang memutuskan untuk ngeblog. Ada yang menjadikan tulisan sebagai ajang detoks, ada yang ingin curhat, ada yang ingin belajar, ada yang ingin terlihat keren dan hebat dan ada yang ingin berbagi,

Mereka yang menulis untuk detoks, tak begitu peduli dengan pendapat orang, karena dia memang menulis untuk diri sendiri. Bahkan dia juga gak peduli jika tulisannya tidak dibaca. Mereka yang ingin curhat, terkadang membutuhkan interaksi dengan pembaca, sekalipun terkadang pihak yang berinteraksi itu dibatasi.

Di dunia maya, ada juga yang menulis supaya dianggap hebat. Mereka inilah yang memilih untuk memasukkan sejumlah istilah canggih dalam tulisan. Mereka biasanya berharap, banyaknya istilah canggih akan mempertinggi kredibilitasnya di hadapan pembaca.

Penulis tipe ini tak begitu peduli apakah tulisannya dipahami pembaca atau tidak. Bahkan, jika ada pembaca yang menyatakan tak paham dengan isi tulisan (baik disampaikan secara serius maupun bercanda), si penulis justru akan merasa bangga. Dalam benaknya, banyaknya pembaca yang bingung dan tak paham dengan isi tulisannya itu merupakan pertanda bahwa dia hebat. Semakin banyak yang gagal paham itu merupakan pengakuan terselubung pada kehebatannya.

Selain tak peduli apakah pembaca paham makna tulisannya atau tidak, penulis tipe ini juga tak ambil pusing jika ada pembaca yang keliru mengartikan substansi tulisannya. Jika ada yang salah paham, reaksi si penulis biasanya: "salah sendiri, kenapa salah paham? makanya belajar dong..."

Penulis tipe terakhir adalah mereka yang benar-benar ingin berbagi. Mereka punya pengalaman unik yang ingin dibagi dengan sesama pembaca. Atau kiat terhadap sesuatu. Atau informasi teraktual tentang sesuatu. Atau tips tentang sesuatu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline