Lihat ke Halaman Asli

Suka Ngeblog

TERVERIFIKASI

Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Meraup Dolar Dari Buku Kedaluwarsa? Ternyata Bisa...

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1350354187524506692

[caption id="attachment_211603" align="aligncenter" width="618" caption="Buku Winnetou di Kindle (foto dok pribadi)"][/caption]

ADA beragam cara mendapatkan dolar dari internet. Salah satu yang bisa dicoba (karena sudah terbukti bisa mendatangkan dollar), adalah dengan menjual buku kedaluwarsa.

Yang dimaksud dengan buku kedaluwarsa adalah buku yang copyright atau hak ciptanya sudah tidak berlaku, dan sudah dinyatakan sebagai milik publik (public domain). Masa berlaku hak cipta sebuah produk memang berbeda-beda di setiap negara. Amerika Serikat, misalnya, memberlakukan masa waktu 95 tahun. Sementara Indonesia, hanya 50 tahun sejak dipublikasi. Namun secara umum, karya yang termasuk publik domain adalah yang dipublikasi SEBELUM tahun 1923.

Materi apa saja yang dikategorikan sebagai public domain? Banyak. Sangat banyak. Semua karya komposer terkemuka Beethoven, misalnya. Untuk buku, semua karya klasik terkemuka kini dikategorikan sebagai public domain. Jadi, semua karya Shakespeare (Romeo and Juliet, Hamlet, Othello dll) sudah menjadi milik publik. Semua dongeng terkenal karya Hans Christian Andersen dan Grimm bersaudara juga sudah menjadi milik publik. Juga semua karya terkenal Mark Twain (Adventures of Huckleberry Finn, The Adventures of Tom Sawyer dll), semua karya fenomenal Alexandre Dumas (The Count of Monte Cristo, The Three Musketeers, The Man in the Iron Mask dll), juga semua kisah petualangan Sherlock Holmes karya Arthur Conan Doyle.

Sejumlah judul kisah klasik terkenal seperti Alice's Adventures in Wonderland (karya Lewis Carroll), Frankenstein (karya Mary Wollstonecraft Shelley), Gulliver's Travels (oleh Jonathan Swift), Dracula (Bram Stoker), Pride and Prejudice dan Sense and Sensibility (Jane Austen ), Peter Pan (J. M. Barrie), A Christmas Carol (Charles Dickens), Robinson Crusoe (Daniel Defoe), Moby Dick (Herman Melville), hingga The Art of War karangan Sunzi dan  versi asli Kama Sutra karangan Vatsyayana juga kini menjadi milik publik.

Dari mana kita bisa mendapatkan buku-buku yang tergolong public domain? Ada banyak situs di internet yang menyediakan semua buku kedaluwarsa yang bisa diunduh gratis. Salah satu yang tergolong paling lengkap adalah gutenberg(dot)org, yang menawarkan lebih dari 40 ribu judul buku.

Potensi bisnis

Karena tak lagi terikat hak cipta, maka kita bisa menggunakan semua karya kedaluwarsa itu dan meraup sepenuhnya keuntungan secara materi. Jadi jika Anda menerbitkan versi terbaru Romeo and Juliet, misalnya, Anda bisa meraup semua keuntungan tanpa perlu membaginya ke ahli waris Shakespeare. Atau, jika Anda bisa menggambar komik dan menuliskan versi komik ‘Perjalanan Gulliver’, itu bisa. Dan Anda bisa mengantongi semua keuntungan dari penjualan.

Tentu, jika ingin menerbitkan dalam versi bahasa Indonesia, terlebih dahulu Anda harus menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Hal serupa berlaku jika Anda ingin menerbitkan karya asli Indonesia yang tergolong public domain seperti kitab Negara Kertagama atau Sutasoma. (versi bahasa Indonesia dari Negara Kertagama bisa didapatkan di Google. Namun akurat tidaknya terjemahan perlu diklarifikasi lagi).

Selain menjual ke versi Bahasa Indonesia (atau bahasa lain), tentu yang tergolong mudah untuk dilakukan adalah menjual dalam versi Bahasa Inggris. Di internet, buku yang tergolong public domain bisa dijual, dan anehnya, dibeli orang!!

Tentu saja, supaya dibeli orang, si penjual harus kreatif. Yakni dengan memasukkan beberapa hal baru yang membuat buku itu menjadi unik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline