Lihat ke Halaman Asli

Suka Ngeblog

TERVERIFIKASI

Penulis buku, terkadang menjadi Pekerja Teks Komersial

Bolehkah aku menghitung pori-porimu?

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bolehkah aku menghitung pori-porimu?

~ Kan kuhitung dengan jemari, merasakan kulitmu yang halus bagai sutra Cina, kujelajahi dengan jemari untuk merasakan keindahanmu...

Bolehkah aku menghitung pori-porimu?

~ Kan kuhitung dengan bibirku, sambil menyerap aroma tubuhmu yang wangi seperti mawar hutan...
: Aku tak peduli apakah pori-porimu berkurang satu atau seribu, atau ada yang mengerut atau ada yang mengembang : Aku tak peduli kendati pori-porimu bermandikan keringat dan terasa asin

Bolehkah aku menghitung pori-porimu?

~ Kan kuhitung bersama butir es yang membeku, bercampur tetesan madu dan susu, biar kau menggelinjang, menggeliat dan merintih...

Bolehkah aku... Hah? Apa? Ah sialan!!! Kenapa kamu gak bilang dari tadi??? (Sambil menggerutu sang suami menghentikan rayuan gombalnya setelah istrinya mengatakan dia baru saja mendapat...haid) catatan: * Didaur ulang dari (apa yang saya anggap sebagai) puisi yang dibuat beberapa waktu lalu... * Dibuat berdasarkan kisah nyata (teman kompasianer yang sudah beristri pasti tahu perasaan ini, hehehehe) Salam, *Ilustrasi gambar diambil dari sini




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline