Lihat ke Halaman Asli

Merajut Kembali Sepak Bola Indonesia

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kita mungkin masing ingat pernyataan Pep Guardiola pelatih Barcelona, bahwa untuk membentuk tim sekelas Barcelona seperti saat ini maka dibutuhkan waktu setidaknya 15 tahun. Sepak bola indah dan nikmat untuk di tonton. Padahal secara fisik pemain asuhan Pep Guardiola ini postur tubuhnya tidak terlalu tinggi dibandingkan pemain sepak bola Eropa pada umumnya. Dengan demikian seharusnya kita tidak boleh lagi beralasan tentang postur tubuh pemain kita yang mungkin terlalu mungil dibandingkan dengan pemain-pemain Eropa. Marilah kita ambil contoh perbandingan berapakah tinggi rata-rata pemain Barcelona macam Messi, Pedro, Silva, xavi dan yang lainya. Lalu seberapa tinggi pemain-pemain sepak bola kita macam Maman, Firman Utina, Boaz Salosa dan yang lainya. Seandainya pemain Barcelona tersebut berkaos merah putih dan berdiri di tengah lapangan Gelora Bung Karno, tentunya tidak ada perbedaan mencolok secara fisik di antara mereka. Pertanyaan besar yang selalu mengganggu kita sebagai pecinta sepak bola, kenapa mereka bisa bermain sepak bola dengan baik sementara kita tidak ?
Sebenarnya kita bisa seperti mereka. Tetapi kita adalah bangsa yang tidak sabar untuk membuat pemain sepak bola kita untuk dapat bermain sepak seperti meraka. Bentuk ketidaksabaran kita adalah dengan membentuk program “instan” untuk memajukan persepakbolaan kita. Naturalisasi pemain, pengiriman sekelompok anak-anak ke berbagai negara di Eropa dan Amerika Latin, dan audi pemain yang menghasilkan satu atau dua orang yang pemenangnya dikirim ke Inggris untuk belajar disana. Program semacam ini menjadi satu gambaran nyata bagaimana binggungnya PSSI agar bisa membuat tim hebat dengan biaya yang murah meriah.
KOMPETISI YANG BERJENJANG
Pemain yang baik selalu dihasilkan dari kompetisi yang ketat dan bermutu. Kompetisi yang bermutu adalah ibu kadung dari pemain dan tim yang berkwalitas baik. Oleh karena itu marilah kita merujuk pada pernyataan Pep Guardiola bahwa untuk membuat tim yang baik diperlukan waktu, biaya, tenaga, dan perhatian yang besar, atau dalam bahasa jawa Jer basuki mawa bea. Oleh karena itu seharusnya PSSI di bawah kepemimpinan siapa pun harus segera berfikir dan bertindak untuk kemajuan sepak bola nasional. Dengan cara mengadakan kompetisi sepak bola secara berjenjang dari usia dini. Pengprov harus menjadi garda paling depan untuk terwujudnya kompetisi berjenjang ini. Sehingga kalau kompetisi yang berjenjang dan bermutu ini terwujud dengan sendirinya akan lahir pemain dan tim yang bermutu. Kalau niat baik mengadakan kompetisi dari usia dini ini terwujud, setidaknya 10 tahun lagi kita akan melihat tim nasionla kita jauh lebih berprestasi. Mari kita menjadi bangsa yang sabar untuk untuk tujuan yang lebih besar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline