"Terimakasih pak atas kunjunganta, kami sangat senang bisa dikunjungi, semoga Bapak Hamka B. Kady selalu diberikan kesehatan dan umur yang panjang" kata salah seorang warga Lorong Sunyi usai menerima paket dari tim peduli banjir HBK Peduli.
Mobil berhenti tepat di depan rumah panggung salah satu warga yang terdampak banjir di kampung Lorong Sunyi, beberapa warga berdiri di pinggir jalan membersihkan sisa lumpur sepanjang lorong setelah banjir tanggal 12 juni 2020 lalu.
"Banjir malam itu tingginya mencapai satu meter, menyisir perkapungan Lorong Sunyi, Kayangan dan Garegea. Setelah hujan deras, hanya butuh sekitar 30 menit kemudian air sudah meluap dan cukup deras, warga lansung panik, dan naik ke rumah panggung atau mencari tempat yang lebih tinggi" kata seorang lelaki paruh baya sambil mengamati pembagian sembako yang didominasi oleh ibu-ibu.
Tim Peduli Banjir HBK dipimpin lansung oleh Ir. H. Lukman B. Kady, beliau adalah staf ahli Bapak Drs. H. Hamka B. Kady MS Anggota DPR RI Komisi V Fraksi Partai Golkar Dail Sul-sel I, pak Lukman kemudian menyapa satu persatu warga yang datang menghapiri.
Bencana memang selalu minanggalkan banyak persoalan; kerusakan, hilangnya harta benda, bahkan korban jiwa. Namun setelah bencana saatnya kembali merangkai harapan baru, untuk menatap masa depan yang lebih panjang. Begitulah semangat yang diperlihatkan warga saat kami dari TIM HBK Peduli datang Berkunjung ke tempatnya.
Siang ini Garda HBK Boetta Toa Bantaeng yang terdiri 8 (delapan) Koordinator kecamatan, desa, dan beberapa relawan turut serta membantu penyaluran paket berupa : sembako, pakaian anak-anak dan pakaian orang dewasa. Sebelumnya, Garda HBK Boetta Toa Bantaeng juga turut andil dalam gerak cepat penanganan bencana dengan membatu warga membersihkan puin-puin banjir di beberapa tempat, seperti jalan, rumah warga, dan tempat ibadah, hingga penyaluran makanan siap saji untuk warga terdampak.
Setelah Lorong Sunyi, tim bergerak ke Tangnga-tangnga salah satu wilayah terdampak yang berada di daerah pesisir Bantaeng, jalan menuju kesana melewati lorong kecil dan masih terdapat genangan air.
"ini bekas rumah" kata seorang ibu-ibu sambil menunjuk lahan kosong, "tapi roboh akibat banjir" tambahnya saat kami tiba di depan rumah warga yang juga rumahnya agak miring, mungkin juga akibat hantaman banjir karena kami berdiri tepat di samping lahan kosong yang rumahnya ambruk karena diterjang banjir.
Beberapa warga hanya memperhatikan kami dari jauh, bapak Ir. H. Lukman B. Kady kemudian bergerak dan menyapa warga.
"kami dari tim pak Hamka B. Kady turut prihatin atas bencana banjir yang terjadi di Bantaeng, paket Bantuan ini semoga meringankan beban bapak ibu, mohon untuk diterima apa adanya, ini sebagai bentuk perhatian Pak Hamka kepada masyarakat yang terdampak Banjir di Bantaeng" kata Lukman B. Kady
Dari Tangnga-tangnga kami bergeser ke kampung Cabodo, setelah itu beralih ke Kampung Kaili yang berada di batas kota Bantaeng memasuki perkampungan, melewati hamparan sawah dan bangunan perumahan. Setelah dari Kaili kami melanjutkan ke Be'lang yang berdekatan dengan terminal dan pasar Bantaeng, di sana juga banyak warga yang terdampak. Be'lang menjadi titik terakhir kunjungan tim, setidaknya terdapat lima titik yang dikunjungi bersama Ir. H. Lukman B. Kady dan Garda HBK Boetta Toa Bantaeng.