Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Semangat Untuk Berjuang

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13309179671945713188

Seorang pemuda berjalan santai di sebuah taman hijau yang indah. Di musim semi, ketika bunga-bunga mulai bermekaran. Setiap sudut taman dipenuhi dengan warna-warni bunga yang indah. Sesekali pemuda itu memperhatikan kupu-kupu yang hinggap diatas bunga yang sedang mekar. Burung-burung berkicau menambah indah suasana taman tersebut.

Di sekitar taman, ia melihat anak-anak kecil berlarian riang ditemani orangtua mereka. Terlihat tawa lepas mengembang di wajah mereka. Disisi lain, ternyata ia melihat juga ada beberapa pengemis yang mengadahkan tangan mereka, meminta belas kasihan pengunjung taman tersebut.

Pemuda tersebut berjalan terus menyusuri setiap sisi taman hijau itu. Kemudia ia melihat pedagang asongan yang bergelut dengan sengatan matahari, berteriak menawarkan dagangannya. Sesekali si pedagang itu mengusap keringat yang membasahi dahinya.

Banyak sekali hal yang pemuda tersebut temui di taman hijau yang indah itu. Setelah lama ia berjalan-jalan mengelilingi setiap sisi taman itu, akhirnya rasa lelahpun menguasai dirinya. Ia pun duduk di bawah pohon rindang nan sejuk. Diantara bunga-bunga yang sedang bermekaran. Merasakan hembusan angin sepoi yang membelai jiwanya. Serentak ia memanggil pedagang asongan dan membeli sebotol minuman dingin untuk menghilangkan kerontang tenggorokannya yang sejak tadi belum terbasahi. Sambil menyuruput minuman dingin, ia melihat-lihat disekitarnya. Hatinya bergumam; "Luar biasa memang hari ini, banyak sekali keindahan yang hadir disekitar diri”.

Sedang asiknya memandang sekitar keindahan taman sambil merasakan sepoi angin, dari kejauhan ia melihat ada siluet kecil yang bergerak, menggelantung diantara ranting sebuah pohon kecil yang indah. Ia perhatikan lekat-lekat, dan siluet kecil itu pun terus bergerak. Akhirnya rasa penasaran itu membangkitkan dirinya yang sedang terbuai dalam nikmatnya angin sepoi. Ia bangun dari tempat duduknya dan berjalan menuju siluet kecil itu.

Matanya terus fokus pada  siluet kecil yang terus bergerak itu. Ketika ia sampai padanya, ternyata itu adalah sebuah kepompong. Sepertinya ulat yang berada di dalam kepompong itu sedang berjuang untuk bermetamorfosis menjadi seekor kupu-kupu yang cantik. Hal tersebut terlihat pada sebuah celah kecil yang sepertinya akan digunakan calon kupu-kupu itu untuk keluar dari kepompong tersebut. Akhirnya pemuda tersebut memutuskan untuk menunggu dan melihat ulat itu bermetamorfosis. Dalam hati pemuda tersebut merasakan kegembiraan tersendiri, karena jarang-jarang ia melihat dengan mata kepala sendiri seekor ulat yang bermetamorfosis menjadi seekor kupu-kupu yang indah dan cantik. Mungkin bisa dibilang ini adalah yang pertama kali dalam hidupnya.

Dengan sabar si pemuda itu menunggu lahirnya seekor kupu-kupu yang indah dari sebuah kepompong yang membungkus dirinya. Dan kupu-kupu yang berada dalam kepompong itu pun terus berjuang untuk keluar dari balutan kepompong yang melilitnya. Terus berjuang dan terus berjuang. Bergerak dan terus bergerak.

Pemuda itu tahu bahwa Kehidupan ulat memiliki sebuah siklus. Dalam kurun waktu tertentu ia akan berubah wujud menjadi mahluk yang indah. Daur hidup ulat untuk berkembang biak membutuhkan waktu kurang lebih 3-4 bulan. Artinya selama kurun waktu tersebut ulat daun akan mengalami berbagai mekanisme yakni telur, larva, kepompong dan serangga dewasa. Ulat akan melalui tahap metamorfosis dan merubah wujudnya menjadi 180 derajat. Oleh itulah pemuda itu terus memperhatikan seekor ulat yang akan bermetamorfosis itu.

Setelah beberapa saat kupu-kupu itu berjuang untuk keluar dari sebuah celah, akhirnya ia berhenti bergerak dan tidak memaksakan badannya untuk keluar dari beberapa titik celah kepompong tersebut. menganggap ada sesuatu yang tidak beres, pemuda itu pun akhirnya memutuskan untuk membantunya keluar dari kepompong itu. Dengan perlahan si pemuda tersebut merobek beberapa bagian kepompong dan membuat celah, dengan harapan si calon kupu-kupu tersebut bisa keluar dan terbang tinggi mengisap sari-sari bunga yang ada di sekitar taman.

Setelah celahnya terbuka, akhirnya si kupu-kupu itu pun dapat keluar dengan mudah dan selamat. Tapi yang membuat kaget si pemuda adalah ternyata kupu-kupu itu terlahir dengan badan yang gemuk, bengkak, sayapnya pun kecil dan kusut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline