KM. Umsini merupakan salah satu kapal milik perusahaan pelayaran nasinonal PT. PELNI (Persero) usianya makin bertambah, kini tak lagi muda. Untuk mencegah tua kapal terus bersolek bergaya muda dengan tampilan kece. Usia sudah lebih dari seperempat abad, kapal buatan Jerman menyisakan kegagahan dan masih mampu mengarungi samudra, teluk dan laut lepas dengan berbagai kondisi cuaca dari Tanjung Pinang-Tanjung Priok-Surabaya-Makasar-Maumere-Larantuka-Lewoleba-Kupang-Makasar-Surabaya-Tanjung Priok-Kijang (Tanjung Pinang).
Berlayar merangkai nusantara menyatukan Indonesia, Umsini biasa mengangkut warga Kupang sekitarnya ke Kepulauan Riau untuk mobilitas warga NTT yang umumya bekerja di Malaysia. Umsini menjadi pilihan mengingat warga bepergian bersama keluarga, agar hemat biaya, mereka memilih kapal. Tak terbayangkan bila harus pakai pesawat langsung Tanjung Pinang NTT berapa banyak uang harus disiapkan. Karena mahal kapal menjadi satu-satunya pilihan.
Bagi PELNI KM. Umsini menjadi kapal paling senior diantara 26 armada kapal penumpang. Kapal tipe 2.000 pax dengan kapasitas angkut 2.000 orang ini sudah mengabdi untuk negeri sudah 34 tahun. Bagi usia pesepakbola usia ini sudah melewati batas prestasi. Bagi PELNI KM. Umsini masih menjadi andalan meskipun ke depan usia teknis perlu menjadi perhatian PELNI bersama pemerintah untuk mengganti kapal-kapalnya.
Sebagai armada sepuh KM. Umsini masih gagah melayani. Pemeliharaan dan perawatan docking tahunan menjadi kunci PELNI memperpanjang usia dan napas bagi mesin-mesin buatan mercedes. Meskipun tua secara penampilan kapalnya tampil lebih muda didalamnya. Pernak-pernik kekinian ditempelkan didinding, kursi aneka gaya menambah cerah dinding dan suasana kapal yang dulu kaku.
Suasana kaku didalam kapal disulap anak-anak muda dibikin luwes. PELNI sebelumnya tidak berani berubah namun kini mampu berkreasi. Sentuhan anak muda di PELNI memberikan nilai tambah bagi negeri. Naik kapal tak lagi bosan sekedar berpindah tempat antar pulau namun ada nilai-nilai baru nilai tambah tidak hanya mendapatkan pengalaman baru, namun mendapatkan ilmu, amal dan kegembiraan.
Kebijakan perseroan sejak 1 Agusutus 2019 tidak menjual tiket non seat memberikan rasa aman, rasa nyaman bagi pengguna jasa. Pemberlakuan setiap orang mendapatkan tempat tidur memberikan kemudahan ABK melayani. Toilet tak perlu antri lama, petugas juga bisa membersihkan berkala, sehingga kapal bisa tampil bersih.
Mahalnya tiket pesawat belakangan menjadikan pengguna kapal bertambah, di sisi lain PELNI membatasi pengguna. Perseroan mengutamakan keamanan dan kenyamanan pengguna jasa dibanding marup uang lebih banyak namun ada ketidaktertiban dan kenyaman pengguna kapal. Naik kapal kini lebih aman, lebih nyaman dan menyenangkan.
Beberapa kemudahan naik kapal PELNI;
- Beli tiket cukup pakai aplikasi, bayar bisa pakai ATM
- Tiket bisa diprint di pelabuhan saat akan berangkat dengan mesin cetak mandiri
- Boarding di kapal diatur sesuai dek agar keteraturan saat memasuki kapal bisa tertib
- Semua penumpang mendapatkan seat atau bed tertera pada tiket
- Tidak ada penumpang tiduran di tangga, di gang, semua tertib teratur
- Kapal dilengkapi CCTV untuk memantau pergerakan dan kondisi masing-masing dek
- Antrian pengambilan makan dengan sistem barkot agar transparan
- Setiap penumpang kapal diasuransikan wajib Jasa Raharja dan asuransi tambahan dengan Jasa Raharja Putra
- Penumpang bisa beribadah, bagi muslim disediakn masjid berkapasitas 100 orang. Bagi nasrani bisa kebaktian.
- Penumpang bisa swafoto dengan Nakhida dan di spot-spot indah di atas kapal
Perbaikan dan pemeliharaan kapal rutin menjadikan kapal-kapal PELNI tetap kece meskipun usia tak pernah berkurang. Setiap tahun kapal akan masuk dok untuk pengecekan dan perbaikan mesin, alat-alat keselamatan sebagai bagian utama kehandalan armada. PELNI tidak sekedar mempersiapkan armadanya handal, sentuhan sisi pelayanan menjadi perhatian tampilan dan pelayanan para ABK-nya. Kapal-kapal PELNI kini tampil kece pada setiap sudutnya. ###
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H