Caraka bisa diartikan utusan untuk mengantar kabar atau bisa juga mengantar orang. Dalam prakteknya Caraka bisa berupa kendaraan, baik di darat, kapal laut hingga pesawat terbang. Ada Caraka dikelola negara, namun lebih banyak swasta. Caraka di darat merekah seiring hadirnya jalan tol Trans Jawa yang dibangun pemerintah, untuk mempermudah akses dan juga memperpendek jarak, mempersingkat waktu.
Kota Jakarta masih menjadi magnet utama bagi wara Indonesia untuk mencari nafkah penghidupan di negeri ini. Jakarta tidak hanya didatangi orang-orang dari luar Pulau Jawa saja, namun juga didatangi warga dari daerah sekitarnya, diantasnya warga Jawa Tengah dari berbagai penjuru desa dan kota-kota kecil menjadi pendatang di Jakarta.
Jarak Jakarta ke kota-kota kecil di Jawa Tengah tidak terlalu jauh antara 300-400 km. Salah satu daerah yang warganya merantau ke Jakarta berasal dari Kota Bobotsari, sebuah kota kecil yang terus berkembang pesat, terlebih dengan hadirnya jalan tol Trans Jawa, kota Bobotasri menjadi daerah lintasan kendaraan dari jalur selatan menuju jalan tol Trans Jawa.
Kota Bobotsari menjadi titik kumpul warga dari kota kecamatan disekitarnya dintaranya Kecamatan Mrebet, Bojongsari, Karanganyar, Kerta Negara, Karang Moncol, Rambang dan Kecamatan Karang Jambu, bila akan bepergian keluar kota harus berangkat dan mengakiri perjalanan dari Kota Bobotsari, termasuk perjalanan ke Jakarta.
Meskipun kota Bobotsari lebih kecil dibanding Kota Purbalingga sebagai ibu kota kabupaten, namun pemerjalan bus lebih tinggi dari kota Bobotasri dibanding dari Purbalingga. Hal tersebut dikarenakan bus menjadi transportasi paling praktis untuk bepergian ke berbagai kota.
Masyarakat Bobotsasi lebih memilih bus sebagai Caraka untuk mengantar badan dibanding kereta api (KA), sebab untuk naik KA msyarakat Bobotasri harus ke Stasiun Purwokerto yang jaraknya sekitar 40 km dari Bobotsari. Maka pilihan bus menjadi sangat logis. Karena kebutuhan masyarakat tersebut, banyak bus mengambil trayek Bobotsari-Jakarta.
Beberapa bus trayek Bobotsari-Jakarta didominasi PO Sinar Jaya (20), Munri Jaya (10), DMI (4), Pahala Kencana (2) DAMRI (2), dan bus lainnya. Sebelum ada jalan tol Trans Jawa bus mengambil rute Bobotsari-Purbalingga-Purwokerto-Ajibarang-Bumiayu-Prupuk-masuk jalur Pantura/Tol Tran Jawa.
Sejak diresmikan jalan tol Trans Jawa pada awal 2019, beberapa bus antar kota antar provinsi (AKAP) mengambil rute via tol Pemalang, namun untuk bus rute Bobotsari-Jakarta via Pemalang baru dilayani sejak 1 April 2019. Ada 2 PO yang mengambil rute via Pemalang, yaitu Sinar Jaya dan Murni Jaya. Bus tersebut mengalihkan rute bus via tol Trans Jawa dikarenakan jarak Bobotsari-Jakarta menjadi lebih dekat, sehingga dapat memangkas waktu tempuh dan akan memangkas biaya operasi.
Bus Sinar Jaya dan Murni Jaya, meskipun mengambil rute Bobotsari via Pemalang, kedua bus tidak masuk melalui pintu tol Pemalang, namun melalui pintu tol Brebes Timur (Brexit).
Perjalanan Pamalang-Tegal-Brebes di jalur Pantura cukup padat, ada sepeda motor, truk, kendaraan pribadi serta adanya lampu merah di beberapa titik, sehingga waktu tempuhnya lebih lama.