Lihat ke Halaman Asli

Akhmad Sujadi

Enterpreneur

FH BUMN Menjadi Pengguna Perdana Jalan Tol Ngawi-Sragen

Diperbarui: 5 Desember 2018   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu ruas jalan tol (Dok. Jasa Marga)

Perjalanan Solo-Madiun dapat dipersingkat dari 4 menjadi 1,5 jam melalui Jalan Tol Solo-Sragen-Ngawi-Madiun. Peresmian operasional ruas Tol Sragen-Ngawi yang memiliki panjang 51 km dilakukan  Presiden  Jokowi pada Rabu (28/11-2018) siang.

Ruas Jalan Tol Sragen-Ngawi  merupakan bagian dari Jalan Tol Solo-Ngawi. Peresmian Tol Sragen-Ngawi dilakukan di Rest Area KM 538 Tol Sragen-Ngawi. Jalan Tol Sragen-Ngawi   merupakan bagian dari  Jalan Tol Trans Jawa, Merak-Surabaya.

Dengan diresmikannya  Jalan Tol Solo-Ngawi di segmen Sragen-Ngawi, dalam waktu tidak terlalu lama  dari Jakarta sampai Surabaya di akhir tahun ini akan tersambung seluruhnya. Penyelesaian Tol Jakarta Surabaya diperkirakan akan selesai pada akhir  Desember 2018 ini.

Meskipun sudah diresmikan pada Rabu (28/11) siang, jalan Tol Sragen-Ngawi tidak langsung dibuka untuk umum, diperlukan pengecekan ulang dan patroli untuk memastikan kondisi jalan tol aman untuk masyarakat. Jasa Marga sebagai pengelola Jalan Tol Solo-Madiun segmen Ngawi-Sragen mengumumkan pembukaan akan dilakukan mulai pukul 21.00 malam.

Menjadi Pengguna Pertama

Peresmian Jalan Tol Sragen-Ngawi bertepatan dengan kegiatan PRTB FH BUMN Solo-Madiun. Sebanyak 109 peserta dari 60 BUMN dari berbagai kota berangkat dari Jakarta, Surabaya, Semarang, Makasar dan Aceh  akan berkunjung ke Lokananta di Surakarta, pabrik kereta api, INKA di Madiun dan menanam pohon Tabebuya untuk mempercantik dunia di Stadion Wilis serta workshop  di "The Tjolomadu".

Panitia PRTB FH BUMN Siap survei (Dok. FH BUMN)

Untuk memastikan kesiapan seluruh objek kunjungan panitia PRTB Humas BUMN dalam 2 hari berturut harus mengunjungi Kota Madiun, pilihanya melalui jalan darat menggunakan bus.

Hari pertama ke Madiun untuk survei jalan yang akan dilalui, maklum kami baru pernah ke Madiun melalui jalan darat. Hal itu perlu dipastikan agar kunjungan peserta ke pabrik kereta api milik BUMN, PT INKA (Persero) perjalananya lancar, serta memastikan rencana  menanam pohon Tabebuya di sekitar GOR Wilis dipersiapkan sempurna.

sejenak mengabadikan (Dok. FH BUMN)

Tak dapat dibayangkan seandainya Jalan Tol Solo-Madiun belum terbangun dan diresmikan, panitia yang harus dua hari bertrut-turut ke Madiun akan tepar, kecapaian. Belum lagi perjalanan dari Jakarta di hari Rabu pagi dilanjutkan survei ke Lokananta, Resto  Banaran, The Tjolomadu sudah menguras tenaga.

Kami merasa sangat beruntung dapat melalui dua jalan berbeda, jalan raya dan jalan tol. Ketika tim survei berangkat dari Solo, kendaraan masuk tol Solo. Keluar di Sragen. Kendaraan harus menyeusuri jalan raya karena jalan tol sedang diresmikan. Nampak bus, truk gandeng dan sepeda motor menyatu di ajaln raya. Kami menempuh Sragen-Ngawi sekitar 1 jam 20 menit.

Keberuntungan dan berkah tim tak lepas dari semangat Bu Riana, wanita yang usianya mendekati kepala lima  ini luar biasa memberikan aura kepada rekan satu tim. Teh Rita yang masih bugar, telah  membangkitkan Fikri  untuk ikut serta ke Madiun yang sebelumnya sedikit ogah-ogahan menempuh jalan panjang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline