Sejatinya destinasi wisata Indonesia tidak hanya Bali.
Keindahan dan kekayaan dunia bahari Indonesia sudah diakui dunia. Tersebar mulai dari Pulau Weh di Aceh pada ujung barat hingga Pulau Liki di Papua, pulau paling timur Indonesia.
Dinobatkan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, luas laut dan perairan Indonesia mencapai dua pertiga atau setara 5,8 juta km dengan panjang pantai mencapai sekitar 97 ribu km. Tak pelak, potensi pariwisata berbasis wisata bahari di Indonesia, amatlah menjanjikan.
Arief Yahya, Menteri Pariwisata pada sebuah kesempatan mengatakan, dengan potensi pariwisata bahari maka yang perlu dilakukan adalah bagaimana melakukan pengembangan pariwisata. Dari sisi pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata, telah menetapkan 10 destinasi pariwisata unggulan Indonesia pada 2016.
Destinasi wisata prioritas dimaksud Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara), dan Tanjung Kelayang (Bangka Belitung). Jika diliat daftarnya, mayoritas di dalamnya merupakan daerah yang memiliki spot-spot destinasi wisata bahari.
Wisata bahari identik dengan tiga kata; pulau, laut, dan pantai. Sayangnya, sarana transportasi dan akomodasi masih menjadi hambatan dalam pengembangan wisata bahari di Indonesia.
Masih cukup sulitnya dan atau tidak mudahnya dijangkau sekaligus terbatasnya akomodasi yang tersedia, menyebabkan mahalnya cost yang mesti dikeluarkan untuk bisa berwisata bahari terutama dispot-spot di Indonesia timur. Bahkan, tidak sedikit membandingkan, cost yang mesti dikeluarkan tersebut jauh lebih mahal dibandingkan cost untuk bisa travelling ke negara tetangga sesama Asia Tenggara maupun Asia.
Tak ayal, sejumlah spot wisata bahari di Indonesia, telah jauh lebih dahulu dinikmati keindahan alam termasuk bawah lautnya oleh wisatawan asing. Jangan sampai hanya ‘orang luar’ saja yang datang dan menikmati, demikian harapan manajemen PELNI.
Terkait hal tersebut, PELNI membuat program wisata bahari yang menjadikan kapal PELNI sebagai ‘hotel terapung’. Program yang diberi tajuk Let’s Go. Harga paketnya dinilai pas dengan kantong wisatawan domestik terlebih wisatawan asing yang tengah berada di Indonesia.
Wisata Bahari PELNI
Kapal PELNI yang besar dengan pelbagai fasilitas penunjang yang lengkap memiliki potensi menjadi bagian dalam kemasan wisata bahari. Manajemen PELNI telah mengemas program lifestyle sekaligus wisata bahari yang diberi nama Let’s Go dan pertama kali dirilis pada Desember 2014.