Lihat ke Halaman Asli

Akhmad Sujadi

Enterpreneur

Kehadiran Pelni Mart di Tol Laut Kurangi Disparitas Harga Bahan Pangan

Diperbarui: 13 April 2017   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pelbagai ekstensifikasi usaha dilakukan, (juga) untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.

Hingga saat ini, tidak ada yang membantah kalau PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PELNI, menyandang predikat penyedia layanan transportasi laut terpanjang di dunia dalam suatu negara. Sebagai sebuah entitas bisnis transportasi laut yang didirikan negara, layanan yang diberikan PELNI bahkan menjangkau daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) Indonesia.

Tak ayal pada masa Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Jokowi, PELNI mendapatkan sejumlah penugasan demi penugasan baru. Tujuannya tak lain untuk PELNI turut serta mewujudkan pelaksanaan Program Tol Laut.

Pelbagai penugasan baru yang diberikan pemerintah yakni menjalankan kapal perintis, kapal tol laut, dan kapal ternak, merupakan sebuah kepercayaan. Penugasan-penugasan tersebut mendorong jangkauan wilayah kerja PELNI kini semakin luas.

Saat bersamaan, manajemen PELNI bahkan berusaha memaksimalkan potensi baik aset bergerak maupun aset tidak bergerak yang dimiliki perusahaan. Termasuk yang dimiliki oleh anak-anak perusahaan PELNI atau sering disebut sebagai PELNI Group.

PT. SBN yang selama ini bergerak di bidang bongkar muat,  mengembangkan sayap usahanya dengan mulai merintis usaha di bidang Logistik melalui PT. Sarana Bandar Logistik (PT. SBL) serta usaha perdagangan melalui PT. Sarana Bandar Indotrading (PT. SBI) dengan mengusung brand “PELNImart”’. PT. SBI fokus pada 3 (tiga) lingkup usaha,  Retail, Trading dan Distribusi.  Kehadiran PT. SBI diharapkan akan semakin melengkapi unit usaha dari PELNI GROUP,  sehingga tidak lagi hanya bertindak sebagai “Tukang Pikul”, “Tukang Panggul” saja, tetapi bisa menjadi “Cargo Owner”

Pada Selasa (31/3/2015), SBN membuka gerai perdana PELNImart di Manokwari, Papua  Barat. Pembukaan mini market oleh anak usaha PELNI ini, didasarkan untuk mengoptimalkan; layanan angkutan laut yang dilakukan PELNI serta, aset berupa gedung perkantoran, rumah dinas, dan aset lahan PELNI yang umumnya terletak di daerah strategis sekaligus luas. 

PELNI berkeinginan, bisa mengoptimalkan aset dan lahan tersebut yang tersebar disejumlah pulau yang selama ini dilintasi kapal-kapal PELNI. Pemanfaatan aset-aset dimaksud agar bisa memberikan nilai tambah tidak hanya bagi perusahaan, karyawan, dan pemegang saham tapi juga masyarakat setempat.

Menyusul pembukaan gerai PELNImart di Kota Manokwari, Papua, manajemen PELNI melalui anak usaha yakni PT SBN juga akan membuka gerai mini market sejenis di Jayapura, Sorong, dan sejumlah daerah lainnya. Utamanya, daerah yang termasuk wilayah Indonesia timur dan telah dilayani kapal PELNI.

Selama ini, layanan kebutuhan sehari-hari bagi penumpang di atas kapal memang telah ada. Hanya saja, dinilai pengelolaanya belum modern serta terjamin kualitas barang, harga, dan ketersediaan barangnya.

Gerai pertama PELNImart di atas kapal PELNI sendiri, dibuka di kapal KM Labobar mulai 26 November 2015. Tak ayal, penumpang kapal dengan rute pelayaran pergi pulang; Surabaya-Makasar-Sorong-Manokwari-Wasior-Nabire-Jayapura tersebut, bisa memenuhi kebutuhannya di atas kapal dengan berbelanja di PELNImart.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline