Lihat ke Halaman Asli

Akhmad Sujadi

Enterpreneur

Jalur Ganda Jawa dan Subsidi BBM

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Jalur KA lintas Utara Jawa terhubung dari Jakarta-Cirebon-Semarang-Surabaya Pasarturi merupakan lintas datar yang berpotensi dapat meningkatkan angkutan barang dengan kereta api (KA) dengan rangkaian panjang. Karena pemerintah berkeinginanmenghemat BBM dan mengurangi kemacetan di jalan raya, maka perhatian pemerintah melalui Ditrektorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian mulai fokus membangun jalur ganda lintas Utara Jawa.

Kebijakan perkeretaapian pada masa lalu sebelum dibentuk Ditjen Perekeretaapian, jalurlintas utara Jawa dikembangkan untuk KA berkecepatan tinggi. Padatahun 1995 diluncurkan KA Argobromo disusul Argobromo Anggrek yang menempuhwaktu Jakarta-Surabaya 9 jam. Branding Argo waktu itu salah satunya menjual waktu tempuhyang dikenal dengan JS 950. Jakarta-Surabaya ditempuh dalam waktu 9 jam dan diluncurkan pada HUT RI ke-50.

Memang saat itu peluncuran KA Argobromo Anggrek telah mendongkrak citra PT. KAI yang saat itu berstatus Perumka. Sejak peluncuran KA Argobromo Anggrek pada lintas Jakarta-Surabaya melalui Semarang ini, hampir semua komponen di Perumkaharus dikonsentrasikan untuk mendukung kelancaran operasi KA unggulan ini. Keberadaan KA tercepat di Indonesia saat itu dapat terus beroperasi sesuai yang telah dicanangkan pimpinan agar waktu tempuh Jakarta-Surabaya 9 jam tetap terjaga.

Perkembangan perusahaan seiring bertambahnyausia armada, kehandalan sarana KA Argobromo Anggrek sulit mempertahankan mutu pelayanan. Ketepatan waktu dankondisi sarana mulai dikeluhkan pelanggan. Lebih-lebih kondisi kereta yang makin menurun telah membuat KA Argo Bromo Anggrek mulai kurang greget.Penurunan kualitas pelayanan ini praktis membuat citra pelayanan KA kelas Argo ini menurun dan peminatnya makin berkurang.

Selain karena penurunan kualitas pelayanan yang disebabkankondisi sarana yang kurang baik, kurang handal. KA Argo Bromo juga kalah bersaing dengan pesawat udara yang sedang booming dengan tarif murah. Akibat kalah bersaing dengan pesawat udara dengan lahirnya penerbangan murah KA Argobromo mulai mengurangi frekuensi perjalanan. Penerbangan bertarif murah dan hampir sama dengan tarif KA telah membuat pelanggan KA berpindah menggunakan pesawat terbang.

Karena kalah bersaing dengan pesawat terbang, okupansi KA Argo bromo Anggrek makin menurun dan dikurangi perjalananya. Sebelumnya untuk meningkatkan permintaan yang terus naik Perumka waktu itu menjalankan KA Argo Bromo Anggrek 4 perjalanan. Duaslot perjalanan siang dan dua slot perjalanan malam. Puncaknya ketika tarif penerbanganmurah, KA Argo Bromo Anggrek dikurangi dua slot perjalanan. Kini hanya tersisa duaslot KA Argo Bromo tanpa sebutan Anggrek, namun rangkaianya menggunakan eks KA Argo Bromo Anggrek.

Pada akhir 2010 rangkaian KA Argo Bromosering mengalami kecelakaan di daerah tikungan sehingga rangkaianya ditarik untuk dilakukan pemeriksaan total.KA Argobromo kini mampu diluncurkan kembali setelah rangkaian keretanya disehatkan, perbaikan bogie borderless. KA Argobromo buatan PT. INKA Madiun memiliki keunggulan pada suspensinya. Namun karena pemliharaan yang kurang sempurna, adakorosi pada pipa di saluran airspringsehingga akselerasinya terlambat. Karena itu bebera kali KA Argo Bromo ini keluar rel saat di tikungan.

Selain KA Argobromo di lintas Utara Jawa juga dioperasikan beberapa KA Eksekutf, Bisnis,Ekonomi dan KA Angkutan barang. Karena kondisi tracknya datar. Lintas Utara Jawa memiliki keunggulan dibanding lintas Selatan Jawa. KA Jakarta-Surabaya via Semarang waktu tempuhnya lebih pendek dibanding via jalur selatan.Lintas utara memiliki kultur tanah dan geografis lebih datar. Sedangkanlintas Selatan Jawadi beberapa tempat harus melintasi daerahpegunungan.

Pada lintas selatan antara Cicalengka-Tasikmalaya melintas pegunangan Priangan Timur. Kemudian pada lintas penghubung lintas utara dan lintas selatan antara Prupuk-Purwokerto melintasi pegunungan di daerah Gunung Slamet di daerah Bumiayu. Adanya lintas pegunungan akan mempengaruhi kekuatan lokomotif ketika manarik rangkaian pada saat menanjak. Sehingga pada lintas pegunungan daya tarik lokomotif akan berkurang karena beban rangkaian.

Untuk lintas pegunungan maka suatu KA tidak dapat menarik rangkaian dalam jumlah banyak dengan kereta atau gerbong yang panjang. Berbeda dengan lintas datar maka lokomotif dapat menarik rangkaian panjang sehingga pengoperasian KA dapat optimal menarik kereta atau gerbong. Melihat potensi lintas utara yang tergolong lintas datar sejak dari Jakarta hingga Surabaya,Ditjen Perkeretaapian segera merancang pembangunan jalur ganda dengan membangun satu jalur tambahan di sebelah jalur eksisting yang masih jalur tunggal.

Salah satu tujuan Ditjen Perkeretaapian membangunjalur ganda lintas Utara Jawa agar dapat meningkatkan kapasitas lintas sehinggaoperator dapat meningkatkan volume angkutan barang melalui lintas utara ini. Setali tiga uang Ditjen Perkeretaapian membangun jalur ganda, PT. KAI sebagai operator juga sedang mengembangkan angkutan barang. PT. KAI juga sedang membenahi fasilitas muat bongkar diJakarta dan Surabaya, khususnya untuk angkutan kontainer.

PT. KAI sedang giat mengembangkan angkutan barang di Jawa dan Sumatera Selatan. PT. KAI akan mengangkut kontainer, baja coil dari PT. Krakatau Steel dan juga angkutan semen Cibinong dari Nambo ke Surabaya. Untuk meningkatkan volume angkutan PT. KAI telah melakukan investasi dengan membeli 100 lokomotif CC 206 khusus untuk angkutan barang. Sedangkan investasigerbongnya menggunakan gerbong datarPPCW untuk angkutan kontainer dan semen dengan sistem paletiser. Investasi ini akan terus berkembang seiring selesainya jalur ganda dan perbaikan fasilitas muat bongkar di Jakarta, Semarang dan Surabaya.

Pembangunan jalur ganda lintas utara Jawa oleh Ditjen Perkeretaapiansangat sinergi dengan operator PT. KAI yang sedang giat mencari pendapatan dari angkutan barang. Karena itu sinergi ini memberikan energi positif bagi Ditjen Perkeretaapian maupun bagi PT. KAI. Meskipun jalur ganda baru selesai pada Maret lalu, PT. KAI telah dapat meningkatkan volume angkutan dengan menjalankan sedikitnya22 KA barang di lintas utara. PT. KAI akan terus menambah KA barang seiring selesainya jalur ganda dan meningkatnya permintaan angkutan KA.

Ke depan selain menambah frekuensi KA, operator juga harus menjajagi perpanjangan rangkaian KA. Jumlah gerbong yang ditarik KA dalam satu perjalanan saat ini masih 20 gerbong. Ke depan harus dapat dijajagi agar dapat menarik rangkaian 30 gerbong. Sehingga akan terjadi efisiensi waktu, biaya dan space dalam setiap rangkaian. Kalau di Sumatera Selatan ada KA Babaranjang (batu bara rangkaian panjang) hingga 60 gerbong dalam sekali tarik, di lintas utara Jawa dapat dirintis 30 gerbong sekali tarik.

Dengan jalur ganda tidak perlu ada persilangan lagi sehingga sangat memungkinkan dibuat produkbaru KA barang super panjang di Jawa, meskipun baru sebatas 30 gerbong. KA angkutan Semen dan kontainer di Jawa dapat dibuat KA Semeranjang (KA angkutan semen rangkaian panjang) dapat dirintis dari Nambo (Bogor) ke Surabaya yang saat ini telah dilayani oleh PT. KAI

Pembangunan jalur ganda lintas Utara Jawa seiring dengan kebijakan pemerintah untuk mengurangi kemacetan jalan raya dengan mengalihkan angkutan barang dari Truk ke KA. Selain itu berpindahnya angkutan berat ke KA akan mengurangi beban jalan raya, menghemat biaya pemeliharaan dan subsidi BBM. Jalur ganda diyakini dapat mengalihkan sebagian angkutan truk ke KA, untuk mendukung hal itu Pemerintah mulai tahun 2012 membangun jalur ganda lintas Utara Jawa dan saat ini pekerjaan pembangunanya telah rampung pada April 2014 ini.

Pembangunanjalur ganda lintas Utara Jawa dimulai dari Stasiun Cirebon-Brebes-Tegal-Pekalongan-Semarangtawang-Bojonegoro-Surabaya Pasarturi. Untuk mempercepat proses pembangunan, Ditjen Perkeretaapian membagi beberapa paket proyek agar pekerjaanya lebih cepat selesai sehingga kemanfaatnya dapat segera dinikmati operator, pengguna jasadan pemerintah.

Selain membangun track baru di sebelah track lama, pemerintah juga membangun fasilitas persinyalan untuk mendukung operasional KA di lintas Utara Jawa ini. Secara terencana, bertahap dan berkesinambungan rel baru mulai tersambung di lintas utara dan akhirnya dapat diselesaikan pada April 2014 ini.

Selesainya pembangunan jalur ganda tentu harus dimanfaatkan oleh para pengusaha angkutan mitra kerja PT. KAI untuk meningkatkan volume angkutan. Kalangan industri berat dan industri besar yang selama ini mendistirbusikan barangnya via Truk harus mulai mengalihkan angkutanya ke KA. Dengan KA, Truk tidak perlu dikerahkan dari Jakarta ke Suarabaya atau sebaliknya, namun truk dapat dipergunakan untuk mengangkut barang dari pabrik ke tempat muat bongkar barang.

Dengan pola distribusi baru, maka kemacaetan di jalan raya dapat dikurangi. Tidak melintasnya truk bertoanse tinggi di jalur Pantura juga akan menyumbang pengurangan kemacetan dan kerusakan jalan raya. Makin tingginya kendaran di jalur Pantura seiring pertumbuhan ekonomi dan tingakt kepemilikan mobil ditambah kerusakan jalan raya telah menimbulakan jalaur Pantura rentan macet.

Kemacetan di jalur pantura telah mencapai titik jenuh sehingga terjadi pemboroan BBM sangat besar. Dampaknya tentu subsidi pemerintah makin tinggi dan berakibat buruk bagi pemerintah dan rakyat Indonesia. Selesainya jalur ganda harus dimanfaatkan optimal oleh operator untuk meningkatkan frekuensi KA barang dan KA penumpang antar kota dan KA regional yang dapat dirintis oleh operator.

KA-KA jarak pendek mulai dirintis operator seiring selesianya jalur ganda. KA Purwokerto-Semarang PP, Tegal – Semarang. Semarang-Solo merupakan KA-KA regional yang dapat menciptakan transportasi alternatif warga untuk bepergian menggunakan KA. Dengan demikian terjadi pengalihan moda darat ke KA. Sehingga pengguna KA bertambah dan dapat mengurangi konsumsi BBM yang saat ini terus membubung naik seiring makin bertambahnya kendaraan bermotor.

Selesainya pembangunan jalur ganda lintas utara Jawa dapat langsung dioperasikan oleh operator. Sehingga manfaat dari pembangunan jalur ganda dapat langsung dinikmati rakyat. Prasarana perkeretaapian telah dibangun pemerintah secara cepat sejak tahun 2009 lalu. Beberapa proyek perkeretaapian telah selesai dan akan terus diikuti dengan program-program pembangunan untuk pengembangan perkeretaapian di tanah air. ###

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline