Lihat ke Halaman Asli

Akhmad Sujadi

Enterpreneur

Ketika PT. PELNI Peduli Wisata Bahari

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Pulau Wangi-Wangi, Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Jumat (11/10/2013). (KOMPAS.com/Indra Akuntono)

[caption id="" align="aligncenter" width="632" caption="Ilustrasi - Pulau Wangi-Wangi, Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Jumat (11/10/2013). (KOMPAS.com/Indra Akuntono)"][/caption]

Oleh; AkhmadSujadi

PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)- PT. Pelni mulai berbenah. Sejak dipimpin DirutSulistyo Wimbo Harjito, terus melakukan perubahan signifikan di berbagaisektor. Padahal, perusahaan transportasi di atas laut ini  hingga Juli 2014 sudah rugi Rp 34 Milyar. Penertiban penumpang gelap. Barang-barang kargo gelap, mulai diberesi. Kondisi Pelni saat ini mirip dengan kondisi PT. KAI ketika Wimbo, panggilan akrab Sulistyo Wimbo Harjito bergabung dengan KAI bersama Ignasius Jonan.

Kondisi keuangan Pelni juga jeblok. Pendapatan hanya mengandalkan kelas ekonomi, angkutan kontainer di kapal penumpang, dan kargo. Untuk kelas satu atau kelas eksekutif setiap kamarnya sepi. Kamar yang terisi maksimal 10 kamar dari kapasitas kamar50 ruangan. Kondisi sepinya kelas eksekutif karena persaingan dengan pesawat udara yang unggul dalam waktu tempuh.

Meskipun ada kendala persaingan dengan pesawat udara, mantan Direktur Komersial KAI ini tidak pasrah begitu saja. Ia mengajak seluruh insan Pelni untuk andil dalam penataan perusahaan. Karyawan diajak menjadi bagian dari solusi mengatasi berbagai persoalan. Ia tidak pasrah dengan keadaan keuangan, kondisi kapal yang kurang bersih dan ketidaktertiban dalam pelayanan angkutan.

Selain menata internal, pemilik Rumah Makan Mbah Jingkarak Setiabudi Jakarta ini juga menggali potensi pariwisata. Kawasan Indonesia Timur merupakan kawasan perairan yang memiliki pulau-pulau kecil dan kawasan wisata bawah laut nan indah yang sedang dikembangkan oleh pemerintah setempat sebagai obyek wisata unggulan.

1410524803969051018

Press tour Pelni bersama media Ibu Kota ke Waktobi, Baubau dan Makasar. (foto:sujadi)

Pemerintah Kabupaten Wakatobi yang memiliki empat pulau besar dan dijadikan nama kabupaten. Pulau Wangiwangi, Kaledupa, Tomiang dan Binongko merupakan nama pulau besar dan diambil nama depannya untuk memudahkan orang mengenal Kabupaten Wakatobi. Pulau Wangiwangi dijadikan homebase, ibu kota Kabupaten Wakatobi yang juga memiliki Bandara Matahora sebagai pintu gerbang udara menuju Wakatobi.

Selain memiliki Bandara, Kabupaten Waktobi juga memiliki pelabuhan laut di ibu kota kabupaten, di Wanci. Pelabuhan Wanci diberi nama Pelabuhan Pengulu Belo. Meskipun dermaganya sederhana dan kurang memenuhi standar pelayanan minimum pelabuhan umum, Kapal Motor Kelimuti mulai singgah di Pelabuhan Wanci. Sebelumnya kapal Pelni pernah sandar di Pelabuhan Pengulu Belo setahun yang lalu. Namun karena penumpangnya sepi, kapal tidak lagi singgah.

Singgah dan sandarnya Kapal Kelimutu di Wanci merupakan komitmen Dirut Pelni dengan Bupati Wakatobi, Hagua ketika pertemuan dan ruang rapat Bandara Matahora. Karena waktu belum cukup dalam pertemuan itu karena Bupati Wakatobi harus menghadiri pembukaan perkemahan ilmiah remaja nasional (PRIN) yang diselenggarakan bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, LIPI. Perkemahan remaja ini diikuti perwakilan dari kabupaten/kota seluruh Indonesia dari Aceh hingga Papua.

14105250271063608840

Dirut Pelni Sulistyo Wimbo Harjito diberi kenangan buku dari Bupati Wakatobi, Hagua.(foto:sujadi) Pada pembukaan PRIN yang berlangsung di Lapangan MerdekaWanciWakatobi Wimbodiberi kesempatan pidato. Wimbo pun singkat menuturkan bahwa Kapal Pelni akan singgah di Pelabuhan Pengulu Belo, Wanci mulai Selasa (10/9). Hal itu merupakan upayaPelni mendukung Pemerintah Kabupaten Wakatobi pada sektor pariwisata. Kapal Pelni bila dikemas sedemikian rupa akan dapat menarik wisatawan datang ke Wakatobi.

Dalam kesempatan itu Wimbo juga menuturkan bahwa Pelni akanmempromosikan Wakatobi dengan memasang tulisan di dinding Kapal “LetsGo Wakatobi” sehingga Wakatobi akan cepat dikenal di nusantara. Dengan demikian Pelni dapat mendorong industri pariwisata Tanah Air, khususnya Indonesia Timur. Bila Wakatobi berhasil, Pelni akan menggarap juga Raja Ampat dan tempat-tempat lain yang berpotensi wisata bahari untuk dikembangkan.

Sebagai penghubung nusantara menyatukan Indonesia, sambil menggali peluang-peluang bisnis di sektor pariwisata, Pelni terus menata internal. Komitmen nahkoda dan para ABK untuk mencegah penumpang gelap, barang kargo gelap yang biasanya membayar kepada ABK, kini mereka berkomitmen untuk tidak mengijinkan lagi.

Selain itu Pelni juga memanfaatkan waktu sandar kapal dengan melakukan perbaikan kecil-kecil dan pengecatan dinding agar penampilan kapalnya lebih jreng. Pelni sedang bertransformasi menuju perusahaan yang sehat dan menyejahterakan seluruh karyawannya. Wimbo pun mengajak seluruh karyawan yang mengikuti acara tatap muka dengan salam Pelni, Pelni Jaya Pasti Bisa yang diulang sampai tiga kali. Nahkoda Kapal Nggapulu dan para ABK pun semangat menyongsong perubahan. ###




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline