Lihat ke Halaman Asli

Akhmad Sujadi

Enterpreneur

Restoran Kereta Api Dulu dan Kini

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14129526421429314136

[caption id="attachment_365482" align="aligncenter" width="640" caption="Restoran di atas KA (foto: Sujadi)"][/caption]


Oleh; Akhmad Sujadi


Bila anda naik kereta api, sekali-kali kunjungi restorasinya. Restoran di atas KA ekonomi, binis lebih-lebih kelas eksekutif semua bersih, higienis dan nyaman. Tampilan, pelayanan, dan sajian menu berbeda dengan masa sebelumnya, sebelum tahun 2009. Restoran kelas eksekutif yang paling jreng penampilan kru, dapur dan interiornya.

Sejak larangan merokok, pembatasan penumpang kereta 100 prosen dari tempat duduk, pelayanan restoran di atas KA makin baik. Betapa tidak, dulu ruangan restoran seperti dapur kita di rumah. Ada panci, wajan, gelas, piring, pisau dapur, kompor gas, memenuhi dapur ruangan restoran. Sudah begitu air dari kran seringkali dipakai juga air kran pernah dipanskan dan untuk air minum. Wah wah,,tidak higienis bukan?

Nah hal-hal kaya gitu sudat tidak ditemui lagi di atas restoran kereta. Restoran kereta sudah standar tidak boleh pakai kompor listrik apalagi kompor gas, dilarang. Untuk menciptakan kebersihan dan higieni makanan, direksi PT. KAI telah melarang restoran dialiri air kran. Restoran hanya dilengkapi kulkas, pemanas masakan. Jadi meskipun restoran di atas KA tidak boleh masak lagi.. Makanan yang akan disajikan sudah disiapkan dari dapur darat. Berapa porsi nasi goreng, nasi rames, befsteak semua sudah disiapkan.

Untuk menjaga agar masakan tetap hangat ketika disajikan, makanan di masukkan ke alat pemanas. Langkah ini untuk menjaga makanan tetap hangat ketika dinikmati. Dalam penyajian makanan, restoran akan melapisi piring dengan kertas minyak. Kemudian piring atau makanan ditutup plastik transparan, sehingga dalam perjalanan penyajian dari gerbong restoran ke gerbong penumpang tidak tumpah dan tidak pula terkena debu. Higienis bukan?

Sekarang masalah interior kereta makan. Pada masa lalu restoran kereta nampak kumuh karena dilengkapi dapur untuk memasak nasi goreng, mie rebus dan aneka macam kagiatan dapur. Sekarang dapur restoran dihilangkan hanya ada pantry tempat menyiapkan, menghangatkan makanan. Perubahan lain, dulu, dalam penyajian minuman dipergunakan gelas kaca untuk minuman teh, kopi dan lainnya. Sekarang gelas kaca diganti dengan gelas plastik kemasan sekali pakai.

Modernisasi pelayanan retoran kereta api merupakan bagian dari revolusi pelayanan KAI sejak 2009 silam. Kini perubahan nyata dan hasilnya dapat dinikmati pengguna jasa. Pelayanan restoran kereta sebelumnya ,dilayani beberapa perusahaan swasta, baik swasta anak perusahaan KAI maupun di luar KAI, namun sejak 1 September 2014 semua restoran kereta api dikelola anak perusahaan KAI, PT. Reksa Multi Usaha (RMU). Dengan semua restoran kereta api dikelola Reska, apakah setiap tahun pelayanan restoran dilakukan lelang terbuka? Siapa terbaik akannmendapat kesempatan menjadi penyelenggara restoran di atas KA. selamat mencoba restoran di atas KA, boleh pilih kelas ekonomi, bisnis mauapun eksekutif.###

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline